Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Selatan Jerat 11 Pihak yang Jual Teknologi Samsung ke China

Kompas.com - 02/12/2018, 17:18 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan mendakwa sembilan orang dan dua perusahaan yang menjual beberapa teknologi Samsung, termasuk informasi teknologi layar lipat secara ilegal ke perusahaan pesaing di China.

Menurut jaksa Kota Suwon, Chief Executive Officer pemasok Samsung dan delapan pegawainya menerima 15,5 miliar won (sekitar Rp 198 miliar) setelah berkonspirasi dengan dua perwakilan perusahaan China, untuk mengirimkan teknologi OLED (organic-emitting diode).

Ia tidak menyebutkan nama pelaku dan perusahaan yang terlibat dalam masalah ini. Pencurian kekayaan intelektual menjadi perhatian penting di Korea Selatan, di saat mereka berusaha untuk tetap unggul dalam bidang teknologi di atas China.

China diketahui berambisi untuk bisa mandiri memproduksi komponen teknologi seperti chip dan layar, di mana kedua komponen menjadi andalan Samsung yang masih menjadi produsen utama sektor tersebut.

Layar lengkung OLED menjadi salah satu unggulan Samsung dan terpasang di beberapa flagship-nya seperti Galaxy S9, Galaxy S9 Pkus, dan Galaxy Note 9. Beberapa vendor lain juga mengadopsi layar yang sama.

Dilansir KompasTekno dari Bloomberg, Minggu (2/12/2018), perwakilan Samsung Display mengaku terkejut dengan hasil investigasi dari jaksa karena di saat yang bersamaan, perusahaan pesaing sedang intensif melakukan kompetisi teknologi.

Pihaknya mengaku akan terus mengawasi proses pengadilan yang berjalan. Selain teknologi OLED, pemasok Samsung juga mengirim teknologi "3D lamination" dan komponen lain ke pabrikan layar di China antara bulan Mei dan Agustus.

Baca juga: Bocoran Benchmark Ungkap Chip Samsung Galaxy M10

Pengiriman tersebut, menurut jaksa, melanggar perjanjian rahasia dengan Samsung. Para pelaku tertangkap saat memuat hardware tambahan ke kapal yang akan menuju China.

Tuduhan yang dialamatkan ke pelaku adalah menggunakan perusahaan cangkang, mengunakan ponsel yang terpisah dan penggunaan alamat e-mail pribadi untuk mengirimkan informasi rahasia dari Samsung.

Jaksa juga menyebut, CEO pemasok juga membuat perusahaan palsu yang dipimpin oleh adik iparnya. Pengadilan menuntutnya karena membangun peralatan di pabrik lain untuk menutupi kegiatan ilegalnya.

Samsung menghabiskan dana sebesar 150 miliar won (sekitar Rp 2.141 triliun) selama enam tahun untuk mengembangkan teknologi OLED yang saat ini diakui sebagai pengetahuan nasional yang sangat rahasia.

Tak hanya Korea Selatan yang getol dalam menjaga kekayaan intelektual teknologinya.
Amerika Serikat juga rewel soal pencurian teknologi oleh China. Seperti yang terjadi awal tahun ini, mantan teknisi Apple Inc ditahan di Amerika Serikat dengan dakwaan mencuri formula rahasia mobil swakemudi.

Baru-baru ini, pabrikan chipset asal China, Fujian Jinhua Integrated Circuit Co dan United Microelectronics Corp asal Taiwan, terindikasi berkomplot untuk mencuri rahasia perusahaan AS, Micron Technology Inc.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com