74 Persen Pelanggan XL di Sumbawa Terjangkau Sinyal 4G

SUMBAWA BESAR, KOMPAS.com - Semenjak pertama kali menggelar layanannya pada 2017, operator seluler XL Axiata terus melanjutkan perluasan jaringan 4G di Pulau Sumbawa.

Sebanyak 74 persen dari total keseluruhan 180.000 pelanggan XL di Sumbawa kini telah mengakses layanan 4G LTE.

Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan potensi internet di pulau Sumbawa masih sangat besar, khususnya daerah Timur pulau di Provinsi Nusa Teggara Barat tersebut.

Pelanggan di Sumbawa pun terbilang haus data. Gede mencontohkan pertumbuhan jumlah pelanggan data XL di Sumbawa pada Agustus 2018 hingga Juli 2019 sebesar 25 persen, yang menghasilkan kenaikan trafik data di Sumbawa secara keseluruhan sebesar 95 persen.

Baca juga: XL Uji Coba Komunikasi Hologram lewat Jaringan 5G

KOMPAS.com/Oik Yusuf Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata, I Gede Darmayusa saat memberi pemaparan ekspansi jaringan 4G XL di Sumbawa Besar, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Senin (26/8/2019).

“Memang investasi jaringan itu terkadang seperti masalah telur dan ayam. Kalau kita tidak coba, maka kita tidak tahu,” lanjutnya, sambil menambahkan bahwa XL turut membidik pendapatan dari peningkatan wisatawan di Sumbawa.

Hingga Juni 2019, XL telah mendirikan sebanyak 712 pemancar sinyal (BTS) 3G dan 4G di Sumbawa, naik dari 507 situs yang tercatat pada Agustus 2018. Jumlahnya ditargetkan akan meningkat lebih jauh menjadi 726 BTS pada Desember 2019.

Jaringan data XL kini menjangkau pelanggan di kelima kota/kabupaten di pulau ini, yakni Kota Bima, Sumbawa Barat, Dompu, dan Sumbawa Besar.

KOMPAS.com/Oik Yusuf Jumlah pelanggan dan trafik data XL Axiata di Sumbawa.

Baca juga: XL Axiata Anggarkan Rp 7,5 Triliun Bangun BTS di Luar Jawa

“Pada Oktober atau November nanti, semua kota di Sumbawa akan terkoneksi dengan kabel fiber. Kapasitasnya nanti bisa 5 kali lebih besar dibanding sebelumnya,” ujar Gede.

Secara umum, untuk tahun 2019, sebagian besar belanja modal XL sejumlah Rp 7,5 triliun memang dialokasikan untuk perluasan jaringan. Gede mengatakan, proporsi capital expenditure untuk keperluan itu mencapai 80 persen.

“Fokusnya untuk pembangunan di luar Jawa,” ujar dia. “Potensinya masih besar untuk dikembangkan karena pelanggan selama ini terkonsentrasi di Jawa.”