Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WhatsApp Sebut Tidak Berikan Akses untuk Pemerintah, Kecuali...

Kompas.com - 27/08/2020, 18:01 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama ini, WhatsApp selalu mengunggulkan keamanan sistemnya. Aplikasi pesan pribadi ini mengadopsi sistem enkripsi end-to-end yang diklaim sangat mutakhir.

Sistem ini memungkinkan isi percakapan pengguna aman, tidak dapat diintip siapapun, termasuk tim WhatsApp.

WhatsApp juga menyebut tidak memberikan akses ke pemerintah maupun penegak hukum untuk mengintip percakapan penggunanya.

Hal tersebut dikatakan oleh Communications Director WhatsApp Asia Pasifik, Sravanthi Dev dalam acara temu media yang membahas keamanan WahtsApp yang digelar secara online, Kamis (27/8/2020).

"Kami tidak memberikan akses ke otoritas manapun atau siapapun karena hal itu akan merusak enkripsi dan itu sulit dilakukan," jelas Sravanthi kepada KompasTekno.

Namun Sravanthi memberi pengecualian. Dalam beberapa kasus tertentu seperti investigasi yang sedang dilakukan penegak hukum, WhatsApp akan membantu memberikan informasi apabila dibutuhkan.

Namun itupun melalui proses tertentu. Sayangnya, Sravanthi tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana proses yang dimaksud.

Baca juga: Akun WhatsApp Kena Hack? Begini Cara Lapornya

Soal sistem keamanan, Sravanthi mengklaim bahwa enkripsi end-to-end WhatsApp sulit dibobol. Dia pun menyinggung soal kasus spyware Pegasus yang ramai diperbincangkan akhir tahun lalu.

Menurut Sravanthi, dalam kasus Pegasus kode enkripsi tidak dipecahkan. Namun Pegasus memanfaatkan celah di sistem operasi perangkat agar bisa mengakses aplikasi-aplikasi yang ada di ponsel termasuk WhatsApp.

"Ketika kami menyadari ada perilaku tidak wajar, WhatsApp langsung melakukan peningkatan keamanan," jelas Sravanthi.

Baca juga: Dapat Notifikasi Nomor Telepon Anda Tidak Lagi Terdaftar di WhatsApp, Jangan Klik OK

Pegasus diketahui sebagai spyware buatan NSO Group, sebuah perusahaan software asal Israel. Spyware ini dilaporkan telah meretas 1.400 ponsel melalui aplikasi WahtsApp.

Sasaran Pegasus pun hanya pengguna spesifik saja seperti jurnalis, aktivis, pejabat pemerintah, dan politikus. Sravanthi mengatakan induk WhatsApp, Facebook Inc. telah melayangkan gugatan terhadap NSO Group atas kasus ini.

Baca juga: Kominfo Awasi Spyware Pegasus Pembobol WhatsApp di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com