Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Dibatasi, Pengguna WhatsApp yang Tak Setuju Kebijakan Baru

Kompas.com - 29/05/2021, 10:12 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - WhatsApp telah resmi menerapkan kebijakan privasi baru terkait sharing data dengan Facebook untuk kepentingan iklan, pada 15 Mei lalu.

Ketika itu, WhatsApp mengatakan bakal membatasi fitur-fitur pada platformnya secara bertahap, apabila pengguna menolak menyetujui kebijakan barunya tersebut.

Namun, baru-baru ini, WhatsApp akhirnya berubah pikiran. Seorang juru bicara WhatsApp mengungkapkan bahwa perusahaan tidak jadi membatasi fitur-fitur dalam layanannya, bagi pengguna yang belum menyetujui aturan baru itu.

Baca juga: Penjelasan WhatsApp soal Kebijakan Privasi Baru yang Berlaku Hari Ini

"Mengingat diskusi baru-baru ini dengan berbagai otoritas dan pakar privasi, kami ingin menjelaskan bahwa kami tidak akan membatasi fitur-fitur di WhatsApp, bagi mereka yang belum menerima pembaruan," kata juru bicara WhatsApp dalam sebuah pernyataan, dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (29/5/2021).

WhatsApp juga sudah memperbarui keterangan di laman FAQ miliknya, terkait perubahan kebijakan pembatasan fitur ini.

"Tidak seorang pun yang akunnya akan dihapus atau kehilangan fitur-fitur WhatsApp pada 15 Mei karena pembaruan ini," tulis WhatsApp.

Dalam laman tersebut, WhatsApp turut mengklaim bahwa kebanyakan pengguna yang telah melihat banner pembaruan kebijakan privasi ini telah menyetujuinya. Ke depannya, WhatsApp akan terus mengingatkan pengguna untuk menyetujui kebijakan privasi yang baru.

Baca juga: Kominfo Tunda Pemblokiran Facebook, WhatsApp, dkk yang Tidak Daftar PSE

"Kami akan terus menampilkan banner pembaruan dan mengingatkan pengguna yang belum sempat meninjau dan menerima pembaruan tersebut," tulis WhatsApp.

11 fitur WhatsApp yang tadinya akan dibatasi

Semula, pengguna yang menolak menyetujui pembaruan kebijakan privasi baru WhatsApp pada 15 Mei lalu, akan kehilangan fungsi penuh WhatsApp secara perlahan.

Setidaknya ada 11 fitur WhatsApp yang tidak bisa dipakai seiring berjalannya waktu, apabila pengguna tidak menyetujui aturan privasi terbaru WhatsApp tadi.

Misalnya, di tahap awal, pengguna yang tidak menyetujui pembaruan akan kehilangan akses pada daftar percakapan (chat), tetapi mereka masih dapat melihatnya, serta menjawab panggilan suara dan video yang masuk (melalui notifikasi).

Baca juga: Sudah 1.000-an PSE Terdaftar di Kominfo, Facebook dan WhatsApp Belum Kelihatan

Selanjutnya, pengguna juga perlahan tidak akan menerima panggilan masuk atau notifikasi dari akun WhatsApp lainnya. Serta tidak bisa membuat status WhatsApp di dalam aplikasi.

Bahkan, nantinya pengguna tidak bisa lagi mengekspor (export) riwayat percakapan ke kanal lain.

Untuk selengkapnya, fitur-fitur yang semula akan dibatasi apabila pengguna menolak kebijakan privasi baru WhatsApp, dapat dibaca di artikel 11 Fitur WhatsApp yang Tak Bisa Dipakai Jika Tidak Setuju Aturan Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com