Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Produk AI Facebook Meta, Ditinggal Peneliti dan Tidak Diundang Gedung Putih

Kompas.com - 20/06/2023, 16:00 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) membuat ketar-ketir perusahaan teknologi yang memiliki proyek AI. Kecemasan ini makin menguat setelah chatbot bikinan OpenAI ChatGPT muncul pada November 2022.

Walhasil, beberapa perusahaan teknologi terpaksa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan AI bikinan mereka masing-masing, tentunya untuk memperkecil ketertinggalan dan berkompetisi dengan ChatGPT.

Nah, kabarnya, induk Facebook, Meta, kesulitan untuk mengembangkan produk AI mereka. Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), hal ini disebabkan oleh beberapa hal. 

Salah satu penyebabnya adalah banyak peneliti AI di Meta yang meninggalkan perusahaan rintisan Mark Zuckerberg tersebut. Kabarnya, beberapa peneliti ini ragu akan visi dan misi Meta terhadap AI yang dianggap tidak jelas.

Selain itu, sejumlah peneliti AI tersebut juga takut Meta tidak bisa bersaing di masa depan dengan beberapa platform AI yang sudah populer, sebut saja seperti ChatGPT dan Midjourney. 

Baca juga: Mengenal Midjourney, Program AI Pengolah Teks Jadi Gambar Pesaing Dall-E

Alasan lain, para peneliti AI ini kelelahan untuk mengerjakan berbagai proyek AI, sampai-sampai mereka menyerah dan tidak mau lagi bekerja di Meta.

Karena berbagai alasan ini, konon sudah ada sekitar sepertiga peneliti AI yang telah meninggalkan Meta dalam setahun terakhir. 

Baca juga: Mantan Karyawan Sebut Aplikasi Facebook Bisa Sengaja Kuras Baterai Perangkat

Hilang kepercayaan

Ilsutrasi Meta dan pendirinya, Mark Zuckerberg.TMZ Ilsutrasi Meta dan pendirinya, Mark Zuckerberg.
Kesulitan Meta untuk mengembangkan AI juga dipicu oleh hilangnya kepercayaan dari sejumlah pihak, salah satunya adalah Pemerintah Amerika Serikat (AS). 

Bahkan, Meta kabarnya tidak diundang dalam acara yang digelar oleh White House baru-baru ini. Acara tersebut mengundang sejumlah CEO yang memiliki proyek AI dan bertujuan untuk membicarakan bagaimana pengembangan AI untuk ke depannya. 

Padahal, pada 2013, Zuckerberg merekrut Yann LeCun, sosok yang dianggap sebagai sangat ahli dan terkenal di bidang AI dunia. Namun, kehadiran LeCun tampaknya belum cukup membuat Meta terlihat pantas untuk diundang ke acara AI yang digelar Pemerintah AS. 

Baca juga: Ketika Google dan Facebook di Bawah Tekanan ChatGPT...

Selain Pemerintah AS, Meta juga disebut kehilangan kepercayaan dari sejumlah karyawannya. 

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BusinessInsider, Selasa (20/6/2023), studi internal Meta terbaru konon mencatat bahwa hanya sekitar 26 persen yang percaya bahwa Zuckerberg bisa memimpin perusahaan ke arah yang lebih baik. 

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan-karyawan Meta mulai putus asa tentang bagaimana nasib perusahaan ini ke depannya, terutama di bidang pengembangan AI. 

Baca juga: Rumah Rp 2,3 Triliun Milik Warga RI Satu Kompleks dengan Pendiri Facebook

Sulit membuat model AI mirip ChatGPT

CEO Meta, Mark ZuckerbergCNET CEO Meta, Mark Zuckerberg

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Smartwatch Huawei Watch Fit 3 Meluncur, Desain Mirip Apple Watch

Smartwatch Huawei Watch Fit 3 Meluncur, Desain Mirip Apple Watch

Gadget
Apple Pencil Pro Meluncur, Bawa Fitur Meremas dan 'Haptic Feedback'

Apple Pencil Pro Meluncur, Bawa Fitur Meremas dan "Haptic Feedback"

Gadget
Pixel 8A Meluncur, Ponsel 'Murah' Google dengan Layar 120 Hz

Pixel 8A Meluncur, Ponsel "Murah" Google dengan Layar 120 Hz

Gadget
Foto Deepfake Rihanna dan Katy Perry Hadiri Met Gala 2024 Viral di X Twitter

Foto Deepfake Rihanna dan Katy Perry Hadiri Met Gala 2024 Viral di X Twitter

Internet
Chip Apple M4 Meluncur, Genjot AI dengan Neural Engine Lebih Kencang

Chip Apple M4 Meluncur, Genjot AI dengan Neural Engine Lebih Kencang

Hardware
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Riset Canalys: Pasar Tablet Naik Tipis, Apple Masih Teratas

Riset Canalys: Pasar Tablet Naik Tipis, Apple Masih Teratas

e-Business
Pertama Kali, Sinyal Bluetooth Bisa Dikirim ke Satelit 600 Km di Orbit

Pertama Kali, Sinyal Bluetooth Bisa Dikirim ke Satelit 600 Km di Orbit

Internet
Tablet Apple iPad Air 2024 Meluncur, Ada Model Layar 13 Inci dan Pakai Chip M2

Tablet Apple iPad Air 2024 Meluncur, Ada Model Layar 13 Inci dan Pakai Chip M2

Gadget
iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

Gadget
Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com