Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Mulai "Paksa" Pengguna Login atau Bikin Akun Baru untuk Melihat Twit

Kompas.com - 01/07/2023, 18:15 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Twitter

KOMPAS.com - Twitter punya strategi baru untuk menambah jumlah penggunanya. Twitter mulai mewajibkan orang yang belum memiliki akun, untuk mendaftar lebih dahulu apabila ingin melihat sebuah postingan, baik di desktop maupun mobile.

Secara tidak langsung, aturan ini "memaksa" calon pengguna untuk membuat akun Twitter apabila mereka belum memilikinya.

Hal ini berbeda dengan mekanisme sebelumnya. Selama ini, orang bisa melihat beberapa postingan di Twitter tanpa harus memiliki akun lebih dulu.

Setelah beberapa postingan, baru lah muncul sebuah jendela pop-up yang mengharuskan pengguna untuk melakukan registrasi akun atau login bila ingin melanjutkan penelusuran di Twitter.

Baca juga: Ini Hukuman bagi Hacker Pembobol Akun Twitter Bill Gates, Obama dkk

Berdasarkan pantauan KompasTekno, Sabtu (1/7/2023), mekanisme lama itu sudah tidak berlaku. Jadi, pengguna yang tidak login atau belum memiliki akun Twitter, akan menjumpai tampilan seperti gambar di bawah ini, ketika mengakses salah satu postingan Twitter yang dibagikan lewat platform lain.

Tampilan ketika membuka Twitter tanpa login akunKOMPAS.com/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy Tampilan ketika membuka Twitter tanpa login akun
Seperti tangkapan layar di atas, pengguna yang belum login hanya akan melihat halaman "Explore" Twitter dengan dua menu di panel kiri, yakni "Explore" dan "Settings".

Tidak ada satu pun twit yang muncul. Hanya keterangan "something went wrong. Try reloading (terjadi kesalahan, coba muat ulang)" dengan tombol "retry/coba lagi" di bagian bawah.

Menurut pemilik Twitter, Elon Musk, perubahan ini hanya bersifat darurat dan sementara.

"Itu (kewajiban membuat akun) merupakan tindakan darurat yang bersifat sementara. Data kami dirampas, sehingga merendahkan layanan untuk pengguna Twitter normal (yang sudah memiliki akun)," tulisnya lewat akun dengan handle @elonmusk.

Adapun Musk kemungkinan merujuk pada pengikisan web (web scraping) yang mengambil data dari situs Twitter tanpa memerlukan API resmi untuk melakukannya.

Web scraping adalah metode pengambilan data atau informasi tertentu dalam jumlah besar. Data itu nantinya digunakan untuk keperluan, seperti riset, analisis, dan sebagainya.

Baca juga: Bisa untuk Nulis Cerpen, Jumlah Karakter Twitter Blue Ditambah Lagi

Pengikisan ini konon dilakukan oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang "mengorek" data untuk melatih model bahasanya.

Isu pengikisan web ini dibahas lebih lanjut oleh Musk lewat cuitannya kepada CEO Epic Games, Tim Sweeney.

Saat itu, Sweeney mengeluhkan bahwa paksaan untuk untuk membuat akun di media sosial, seperti yang dilakukan Twitter, merupakan aspek yang "merusak internet".

Menanggapi hal ini, Musk kembali menjelaskan seputar isu pengikisan web yang menimpa Twitter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com