Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Salah Satu Orang Terkaya, Siapa Otto Toto Sugiri yang Dikenal sebagai Bill Gates dari Indonesia?

Kompas.com - 16/07/2023, 10:15 WIB
Soffya Ranti

Penulis

KOMPAS.com - Nama Otto Toto Sugiri mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat yang mengikuti perkembangan Teknologi di Indonesia.

Ia adalah CEO dan Co-Founder perusahaan Doneata Center Indonesia (DCI) Indonesia. DCI Indonesia merupakan penyedia pusat data terbesar di Indonesia yang menyediakan layanan penyimpanan server dan ruang pusat data yang berlokasi di Jakarta, Indonesia.

Pria yang dijuluki Bill Gates-nya Indonesia ini kembali masuk dalam jajaran 50 orang terkaya di Indonesia versi media bisnis Forbes. Saat artikel ini dimuat, Toto menduduki peringkat ke-23 dengan kekayaan tmencapai 1,9 miliar dolar AS atau setara dengan 28,78 triliun (kurs Rp 15.163).

Sebelumnya di tahun 2022 ia bahkan sempat berada di peringkat ke-19 dengan kekayaan mencapai 2,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 35,62 triliun (kurs Rp 14.250).

Lalu siapakah Otto Toto Sugiri dan bagaimana perjalanan karirnya hingga tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia? Simak uraian profil dan perjalanan karirnya berikut ini.

Baca juga: Data Center Edge DC di Jakarta Pakai Energi Ramah Lingkungan

Awal karir dan proyek pertama

Pria berusia 69 tahun ini merupakan entrepreneur di bidang Teknologi yang sukses mendirikan DCI sebagai pusat data terbesar, yang membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ia memulai karirnya setelah menyelesaikan gelar Master of Science in Engineering, di RWTH Aachen University, Jerman pada tahun 1980.

Saat itu kepulangannya ke Indonesia adalah untuk merawat ibunya bersamaan dirinya memulai proyek pertamanya yaitu pembuatan pemrograman lokal, seperti perangkat lunak untuk perusahaan minyak dan program untuk mengelola pencairan pinjaman nelayan di Papua.

Selanjutnya, pada tahun 1983, dirinya bergabung dengan Bank Bali untuk membuat sebuah perangkat lunak akuntansi yang memudahkan para pegawai akuntansi bank menjadi lebih efisien dalam menjalankan tugas mereka.

Tiga tahun kemudian, pada tahun 1989, dengan modal 200 ribu dolar AS, dirinya mulai merintis perusahaan perangkat lunak sendiri dengan nama Sigma Cipta Caraka. Ia membangun bisnisnya bersama enam mantan pegawai Bank Bali lainnya, salah satunya Marina Budiman yang kini menjabat sebagai Presiden Komisaris DCI.

Sigma Cipta Caraka pun menjadi terobosan baru dalam perkembangan teknologi saat itu, terutama dalam bidang perbankan. Hal tersebut terjadi karena pada saat itu pemerintah Indonesia baru saja menderegulasi industri perbankan. Jumlah bank di Indonesia pun naik lebih dari dua kali lipat menjadi 240 bank.

Meningkatnya jumlah bank ini membuat kebutuhan akan teknologi semakin meningkat. Tenaga IT di perbankan sangat dibutuhkan. Di titik ini, Sigma Cipta Caraka meraup pendapatan hingga 1,3 juta dolar AS pada tahun itu.

Layanan ISP pertama di Indonesia

Karirnya melejit hingga dirinya mendirikan penyedia layanan internet (ISP) pertama di Indonesia yang bernama Indointernet pada tahun 1994. Indointernet memudahkan masyarakat untuk menjelajahi web di seluruh dunia untuk pertama kalinya.

Saat ini perusahaan tersebut dikenal sebagai PT Indointernet Tbk, dan dirinya menjabat sebagai Presiden Komisioner sejak tahun 2012. Selain itu, dirinya juga mendirikan anak perusahaan Sigma, yaitu Balicamp dengan proyek pemeriksaan ejaan bahasa Indonesia untuk Microsoft.

Sayangnya, anak perusahaan tersebut harus ditutup karena terjadinya bom Bali pada tahun 2002. Tragedi bom Bali mempengaruhi bisnisnya, sehingga ia memutuskan untuk menjual 80 persen kepemilikan saham Sigma kepada Telkom Indonesia pada tahun 2008 senilai 35 juta dolar AS.

Baca juga: Mengenal Otto Toto Sugiri, Miliarder Teknologi yang Dijuluki Bill Gates Indonesia

Membangun PT DCI Indonesia

Berpikir untuk pensiun, ia juga menjual sisa sahamnya seharga 9 juta dolar AS. Namun, tak lama kemudian ia mendapatkan ide saat pemerintah berniat untuk menggunakan data Indonesia di dalam negeri untuk mencegah penggunaan pusat data luar negeri.

Hal ini menjadi peluang tersendiri baginya. Pada tahun 2011, ia bersama enam orang rekan lainnya akhirnya mendirikan Data Center Indonesia (DCI). Dirinya juga berusaha untuk mendapatkan sertifikasi Tier IV pada tahun 2014 untuk DCI. 

Sertifikasi Tier merujuk pada tingkatan atau tingkat keandalan dan ketersediaan suatu pusat data atau infrastruktur TI. Tier IV dirancang untuk menjaga ketersediaan layanan di dalam dan di luar lingkungan pusat data bahkan saat terjadi gangguan besar, seperti kegagalan komponen utama atau pemeliharaan terjadwal.

Sertifikasi Tier IV inilah yang menjadi strategi untuk menarik klien. Tentu dengan berbagai strateginya,  DCI mulai berkembang pesat dan menjadi pusat data center terbesar Di Indonesia. 

Hingga saat ini, Otto Toto Sugiri menjabat sebagai Co-Founder dan Direktur PT DCI Indonesia. Dilansir dari LinkedIn, dirinya menjabat sebagai CEO PT DCI Indonesia sejak Januari 2017 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com