Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2014, 09:46 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com — Persidangan tuntutan hak paten Apple terhadap Samsung kembali digelar pada Senin (14/4/2014) lalu di Pengadilan San Jose, California, AS. Salah satu agendanya adalah mendengarkan pendapat dari pihak Samsung. Menurut mereka, kesuksesan Samsung dicapai karena strategi pemasaran, bukan meniru Apple.

Salah satu saksi yang dihadirkan oleh Samsung pada sesi dengar pendapat tersebut adalah mantan CEO Samsung Mobile US Division, Dale Sohn. Menurut Sohn, momentum kesuksesan Samsung di AS dimulai pada tahun 2011 berkat perubahan strategi yang dilakukan Samsung, bukan meniru desain produk Apple.

Beberapa strategi Samsung yang diungkapkan Sohn adalah bagaimana cara Samsung menggandeng operator telepon seluler dalam hal pemasaran produk-produknya, serta keputusan untuk menganggarkan dana pemasaran yang lebih besar.

Saat iPhone diluncurkan pada tahun 2007, harga yang dibanderol Apple dan metodenya yang menjual secara eksklusif dengan operator AT&T disadari Samsung memberikan peluang yang menguntungkan.

Kemudian pada tahun 2011, dengan melihat posisi Samsung yang tertinggal di belakang Apple, Samsung memutuskan untuk mengubah cara mereka beriklan. Samsung tidak lagi hanya beriklan satu kali saat peluncuran produk, alih-alih beriklan sepanjang tahun penuh.

Strategi tersebut terbukti manjur, hingga pada akhir tahun 2012, Samsung menjadi salah satu merek yang direkomendasikan dan dikenal di AS. Pangsa pasarnya melonjak dari 10 persen pada tahun 2010 menjadi 30 persen pada akhir 2012.

Dalam persidangan tersebut, Samsung juga menghadirkan developer Google untuk bersaksi bahwa fitur-fitur Samsung, yang dituduh meniru oleh Apple, sebenarnya dikembangkan oleh Google. Namun, Google mengaku tidak tahu bagaimana Samsung kemudian memodifikasi fitur tersebut untuk keperluan smartphone-nya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam babak baru persidangan Apple melawan Samsung ini, Apple menuntut Samsung karena telah meniru beberapa fitur iPhone.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com