Fitur ini memungkinkan perusahaan pengguna tools Social Engagement menganalisa brand mereka dengan cara "mendengarkan" pelanggan lewat jejaring sosial.
"Bisnis saat ini harus menyesuaikan dengan konsumen yang baru, karena konsumen kini punya banyak platform, salah satunya adalah jejaring sosial," terang Haresh Khnoobchandani, General Manager Microsoft Dynamics, Microsoft APAC.
Social Engagment dijelaskan oleh Haresh, bisa menerjemahkan apa yang sedang menjadi perbincangan di jejaring sosial menjadi aksi, memberikan petunjuk bagi perusahaan akan apa yang mesti mereka lakukan.
Sementara itu, Shania Chia selaku Solutions Lead, Microsoft Dynamics, Microsoft APAC dalam demonstrasinya di hadapan jurnalis yang diundang ke Singapura, termasuk kompasTekno, mempergakan bagaimana sistem bisa mengerti sentimen analisis di jejaring sosial.
"Sentimen negatif bisa dimasukkan ke dalam Dynamics CRM dan perusahaan bisa memberikan respon," jelas Shania, Jumat (18/9/2015).
"Pengguna juga bisa merespon untuk memerintahkan seseorang untuk menindaklanjuti, atau melabelinya untuk mengambil tindakan di kemudian hari," tambahnya.
Selain memberikan gambaran tentang apa yang sedang menjadi perbincangan di jejaring sosial, tools ini juga diklaim microsoft bisa membantu seller dalam mencari insight tentang pasar.
Social Engagement pada dasarnya adalah tools bernama Social Listening yang di-rebrand oleh microsoft pada April lalu.
Produk ini diperbarui dengan antarmuka yang diubah dan kemampuan filtering tambahan, serta dashboard yang lebih sederhana dan mudah dibaca.
Lewat tools Social Engagement, perusahaan bisa mencari topik tertentu dengan keyword dan memunculkan keyword tersebut yang terdapat di jejaring sosial seperti Facebook Page atau Twitter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.