Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Apple Pilih Kembangkan AR, Bukan VR?

Kompas.com - 14/10/2016, 17:38 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Tren dunia gadget masa kini mengarah pada pengembangan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), yang masing-masing mampu menghadirkan proyeksi dunia maya ke depan mata pengguna.

Di antara keduanya, Apple lebih tertarik mengembangkan Augmented Reality, sebagaimana terkesan dari sebuah pernyataan CEO Apple Tim Cook baru-baru ini.

“Saya pikir VR punya beberapa penerapan yang menarik, tapi saya kira tak seluas teknologi macam AR,” ujar Cook dalam sebuah wawancara dengan Buzzfeed, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Jumat (14/10/2016).

Meski terkesan mirip, AR dan VR memiliki perbedaan penting. VR “menenggelamkan” pengguna dalam dunia virtual yang terpisah dari dunia nyata. Yang dilihat mata hanyalah grafis komputer, seperti dalam game yang dimainkan dengan headset VR Oculus Rift atau HTC Vive.

Sebaliknya, AR memadukan grafis komputer dengan lingkungan nyata, misalnya seperti game Pokemon Go yang seolah menempatkan para monster Pokemon di lingkungan sekitar. Kacamata pintar Google Glass juga menganut konsep ini.

AFP PHOTO/Yasser Al-Zayyat Seorang pemain gim menggunakan apliksi Pokemon Go di perangkat telepon pintarnya di pasar ikan utama (14/7). Kuwait City, Kuwait.
Menurut Cook, sifat AR yang memadukan dunia nyata dan virtual itu bisa menunjang interaksi pengguna dengan orang lain, bukan malah menghalangi interaksi tersebut.

“Kontak dengan manusia itu tak ada gantinya,” lanjut Cook. “Jadi Anda ingin teknologi yang mendukungnya.”

Cook menyatakan Apple fokus mengembangkan Augmented Reality. Hal ini tercermin dari sejumlah rekrutmen dan akuisi yang dilakukan Apple untuk mendorong penguasaannya atas teknologi terkait.

Pada 2013, pabrikan berlambang buah apel tergigit itu membeli PrimeSense, perusahaan yang membuat sensor motion capture untuk controller game Kinect besutan Microsoft.

Lalu, pada 2015, Apple mengakuisisi perusahaan AR asal Jerman, Metaio, dan Faceshift yang menangani motion capture di film Star Wars. Selain itu Apple juga mematenkan sejumlah perangkat AR bergentuk headset.

Yang kurang adalah rencana besar Apple untuk menghubungkan semua hal di atas. Itu mungkin sedang direncanakan dan masih butuh waktu sebelum bisa diumumkan ke publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com