Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Sineas Muda Indonesia Juarai Lomba Video 5 Menit di Singapura

Tak cuma itu, sineas Tanah Air juga menyabet semua kategori penghargaan lain pada kompetisi yang digelar operator telekomunikasi Singtel bersama Telkomsel, Airtel, AIS, Globe, dan Optus di Sofitel Hotel, Singapura, Rabu (22/11/2017) malam.

Chick-Chick sebagai pemenang utama sekaligus meraih “Sony Emerging Award” dan menempati posisi kedua untuk “People’s Choice Award”. Sementara itu, Sowan sebagai pemenang kedua sekaligus menjadi juara satu untuk “People’s Choice Award”.

Sutradara Chick-Chick, Kevin Anderson (25), mengatakan hal terpenting dari perlombaan semacam ini adalah kesempatan membangun jaringan dengan pelaku industri film lintas negara.

“Perlombaan ini sangat outstanding. Kami mengobrol dengan beberapa juri yang hebat-hebat. Kami juga hangout dengan para pembuat film dari berbagai negara ,” ia menuturkan.

Sutradara Sowan, Destian Rendra (24), menuturkan hal senada. Motivasinya mengikuti “5-Min Video Challenge” semata-mata karena melihat daftar juri yang ia kagumi.

“Pertama kali ikut kompetisi ini yang aku lihat jurinya, mereka orang-orang keren banget. Kami ingin karya kami bisa dilihat sama mereka. Sesimpel itu sih,” kata dia pada kesempatan yang sama.

Mengalahkan 200 karya lokal

Sebelum terpilih sebagai perwakilan dari Indonesia, Chick-Chick dan Sowan lebih dulu memenangkan "5-Min Video Challenge" berskala domestik yang diselenggarakan Telkomsel. Mereka mengalahkan sekitar 200 karya dari berbagai daerah.

Adapun juri pada lomba tersebut adalah sutradara kawakan seperti Joko Anwar, Mouly Surya, dan Lucky Kuswandi. Menurut Joko Anwar, teknik dan estetika adalah dua hal utama yang dipertimbangkan ketika memilih pemenang.

“Aku sangat senang karena dua-duanya bagus dalam hal teknis dan estetis. Topik yang mereka angkat juga relevan. Storytelling-nya bagus,” Joko menjelaskan.

Chick-Chick menceritakan gadis kecil bernama Kara yang harus tinggal di rumah neneknya karena orang tuanya sedang bertengkar dan tidak berbicara satu sama lain. Di rumah neneknya, Kara kemudian berteman dengan seekor ayam dan mencoba berkomunikasi menggunakan telepon kaleng.

Sementara itu, Sowan bercerita tentang walikota yang melakukan perjalanan dengan sepeda motor. Ia lalu menemukan masalah agrikultura di daerah setempat, di mana selama ini telah terjadi konflik antara petani, pengepul, dan penjual di pasar.

Vice President Brand and Communications Telkomsel, Nirwan Lesmana pun mengaku bangga dengan kontingen Tanah Air. Sejak proses seleksi awal, ia menilai kualitas film pendek yang ikut lomba meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu

“Para peserta menggarap film pendeknya sangat serius. Persaingannya sengit sekali. Ini artinya para video creator di Indonesia semakin berkembang,” ujar Nirwan.

Maju ke skala regional, jurinya pun berasal dari negara-negara perwakilan lainnya, termasuk Joko Anwar yang mewakili Indonesia. Selengkapnya ada pula Aaron Lea (Australia), Serge Abessolo (Gabon), Quark Henares (Filipina), Eric Khoo (Singapura), dan Thitipong Kerdtongtawee (Thailand).

Hadiah ratusan juta rupiah

Ketika menang di Indonesia, Sowan juara pertama menerima uang tunai Rp 150 juta, sedangkan Chick-Chick juara kedua menerima hadiah Rp 75 juta. Di skala regional, Chick-Chick justru keluar sebagai pemenang utama dan menerima grand prize senilai 30.000 dollar AS (Rp 404 jutaan) dan satu unit kamera Sony A7SII beserta lensa Sony 28-135 mm F/4.0.

Chick-Chick juga memperoleh hadiah tambahan 2.000 dollar AS (Rp 26,9 juta) sebagai pemenang kedua kategori “People’s Choice Award”, serta satu unit kamera Sony A7SII dengan lensa Sony 28-135 F4 untuk kategori “Sony Emerging Award”.

Sowan sebagai juara kedua berhak mendapatkan uang 15.000 dollar AS (Rp 202 juta) dan satu unit kamera Sony A6500 dengan lensa Sony E PZ 18-110 mm F/4.0 G OSS sebagai pemenang kedua alias runner-up. Film pendek ini menghimpun antusias paling besar dari masyarakat sehingga memenangkan “People’s Choice Award” dan membawa pulang pula 3.000 dollar ,AS (Rp 40,4 jutaan).

“Kami ingin bikin film yang lebih bagus lagi,” kata Kevin, saat ditanya ingin digunakan untuk apa duit yang diterima.

Destian yang sebelumnya sudah memenangkan “5-Min Video Challenge” tahun lalu, memilih membuat production house (PH) dari hadiahnya kala itu. Kini, duit yang diperolah bakal digunakan untuk membesarkan PH tersebut.

“Kami ingin kembangkan PH kami. Cita-cita kami sejak awal ingin bikin film yang bisa masuk bioskop dan dinikmati audiens yang lebih luas. Kami harus belajar lebih banyak lagi,” ia memungkasi.

https://tekno.kompas.com/read/2017/11/23/06375837/2-sineas-muda-indonesia-juarai-lomba-video-5-menit-di-singapura

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke