Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Temuan Sementara Kominfo soal Infinix "Made in China"

TKDN adalah persentase komponen produksi lokal yang harus dipenuhi vendor asing untuk memasarkan perangkat 4G LTE di Indonesia. Patokan TKDN ponsel 4G di Indonesia adalah minimal 30 persen.

Infinix Zero 5 yang dirilis pada akhir Januari 2018 dinyatakan telah memenuhi TKDN sebesar 30,63 persen. Pemenuhannya lewat jalur hardware, di mana Infinix menunjuk dua pabrik sebagai mitra perakitan di Indonesia.

Lantas, kenapa bisa ada Infinix Zero 5 “made in China” dengan kartu garansi Indonesia di Lazada?

Plt. Direktur Pengendalian Ditjen SDPPI Kominfo, Nurhaeda, mengatakan, PT Bejana Nusa Agung selaku distributor resmi Infinix memegang dua sertifikat untuk lini Zero 5, yakni tipe 3G dan 4G LTE.

“Lazada hanya ada kontrak pembelian yang tipe 3G (buatan China) dengan PT Bejana Nusa Agung,” kata Nurhaeda kepada KompasTekno, Selasa (3/4/2018).

Untuk perangkat ponsel 3G, aturan TKDN memang tidak berlaku. Vendor smartphone bisa sesuka hati mengimpor perangkat 3G dari luar, tanpa harus memenuhi aturan muatan lokal tersebut.

Namun, laporan Infinix Zero 5 “made in China” yang ramai di Twitter sejak beberapa pekan lalu sejatinya adalah tipe 4G LTE. Kasus ini pertama kali diungkap oleh pengamat teknologi, Herry SW, via akun Twitter personalnya @herrysw. 

“Yang ada stiker 3G-nya kardusnya beda. Saya iseng beli satu di Lazada dan itu 4G. Beberapa laporan yang masuk juga 4G,” kata Herry kepada KompasTekno.

"Unit yang mereka jual via flash sale di spek tertulis 4G. Barang yang datang made in China," Herry menambahkan.

Karena hanya memegang kontrak penjualan ponsel 3G dengan PT Bejana Nusa Agung, seharusnya Lazada tidak berhak menjual ponsel Infinix Zero 5 berkemampuan jaringan 4G.

KompasTekno berusaha menghubungi pihak Lazada untuk menanyakan hal ini, tetapi belum ada tanggapan.

Namun menurut Nurhaeda, Lazada sudah berkomitmen kepada SDPPI Kominfo, akan menyesuaikan produk yang dijual dengan deskripsi lapaknya.

“Lazada bersedia menyesuaikan produk telepon seluler yang dijual dengan deskripsi produk yang ditampilkan di website. Mereka akan mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia,” Nurhaeda menuturkan.

Ia menambahkan, Dirjen SDPPI Kominfo juga sudah bertemu PT Bejana Nusa Agung, dan saat ini tengah dilakukan pendalaman, dan belum mencapai hasil akhir.

Kalau pada akhirnya ditemukan penjualan Infinix Zero 5 versi 3G, yang firmware-nya bisa diupdate setelah pembelian, agar memiliki konektivitas 4G, Nurhaeda mengatakan tidak tertutup kemungkinan sertifikat 3G Infinix Zero 5 akan dicabut.

Praktik penjualan ponsel 3G yang bisa diupgrade menjadi 4G ini sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Xiaomi, dengan perangkat Redmi Note 3.

https://tekno.kompas.com/read/2018/04/04/10280017/temuan-sementara-kominfo-soal-infinix-made-in-china-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke