Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Disebut Tanam Chip Mata-mata di Komputer Apple dan Amazon

Ukurannya tak sampai sebesar biji beras, tapi di dalamnya ternyata ada program mata-mata yang disinyalir bikinan pemerintah China.

Temuan itu diungkapkan dalam sebuah laporan oleh Bloomberg, setelah sebelumnya diselidiki oleh dinas intelejen Amerika Serikat sejak 2015.

Program mata-mata di dalam chip bertindak sebagai backdoor untuk membuka jalan ke perusahan-perusahaan teknologi AS bagi komputer mata-mata di Negeri Tirai Bambu.

Celakanya, Supermicro adalah salah satu pabrikan board komputer server terbesar di dunia. Produk-produk bikinannya banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan AS, termasuk dua nama besar yang tak asing di dunia teknologi, Apple dan Amazon.

Apple merupakan mantan pelanggan besar Supermicro yang sempat berencana memesan 30.000 server untuk dipakai di proyek datacenter global.

Laporan Bloomberg menyebutkan bahwa Apple sebenarnya sudah menemukan chip mata-mata di motherboard komputer Supermicro pada 2015. Setahun setelahnya, Apple memutus kontrak dengan Supermicro.

Sementara itu, Amazon juga disebut telah menjumpai chip mata-mata di komputernya dari Elemental Technologies, penyedia komputer server yang komponennya juga dipasok oleh Supermicro.

Tujuan China menanam chip mata-mata, menurut sumber dari pemerintah AS, adalah membuka akses jangka panjang untuk mendapatkan properti intelektual, rahasia perusahaan, sekaligus membobol jaringan pemerintah AS, bukan untuk mencuri data pelanggan umum.

Selain Apple dan Amazon, ada banyak perusahaan AS lain yang diduga turut menjadi korban dengan memakai board komputer yang ditanami chip mata-mata. Jumlahnya diperkirakan mencapai 30 perusahaan.

Saling bantah

“Apple tak pernah menemukan chip berbahaya, ‘manipulasi hardware’, atau celah keamanan yang sengaja ditanam di server apapun,” sebut Apple, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Minggu (7/10/2018).

Amazon, yang oleh Bloomberg disebut telah melaporkan temuan chip mata-mata ke pihak otoritas, turut membantah dan mengatakan pihaknya tidak sedang bekerja sama dengan pemerintah AS untuk menyelidiki hal tersebut.

“Kami tak pernah menemukan isu apapun terkait dengan modifikasi hardware atau chip mencurigakan di motherboard Supermicro atau di sistem Elemental atau Amazon,” sebut rakasa e-commerce itu.

Di sisi lain, Bloomberg bereaksi dengan balik menepis bantahan Apple dan Amazon, serta ngotot dengan kebenaran laporannya karena telah dipastikan oleh sumber-sumber pemerintah dan perusahaan.

“Sebanyak 17 sumber individual, dari pihak pemerintah dan perusahaan, telah mengkonfirmasi manipulasi hardware dan elemen lain,” ujar Bloomberg.

Sementara itu, pemerintah China selaku pihak yang dituding sebagai aktor utama dalam laporan Bloomberg juga ikut bersuara.

Kementerian luar negeri China mengatakan bahwa negerinya menjunjung tinggi isu cybersecurity dan mengajak komunitas internasional untuk bekerja sama dalam menangani ancaman cyber.

“Keamanan rantai pasokan di ranah cyber adalah masalah bersama, dan China juga merupakan korban dalam hal ini,” ujar kementerian luar negeri China dalam sebuah statement.

Saham Supermicro terjun bebas

Laporan Bloomberg berimplikasi langsung kepada saham Supermicro yang harganya sempat terjun bebas sebesar 50 persen dalam sesi perdagangan hari Kamis lalu, menyusul reaksi pasar terhadap tudingan chip mata-mata.

Harga saham Apple dan Amazon juga sempat mengalami penurunan, kendati tak sebesar yang dicatat oleh Supermicro.

Supermicro sendiri adalah perusahaan Amerika Serikat yang berbasis di San Jose, California. Produk-produk board komputernya didesain di Negeri Paman Sam, tapi proses manufaktur diserahkan ke para kontraktor di China.

Nah, di mata rantai awal produksi di China inilah, chip mata-mata diduga mulai ditanamkan. Chip dibuat mirip komponen lain supaya tidak mencurigakan.

Namun, ketika ditelaah dengan lebih teliti, ditemukan bahwa keberadaan chip itu sebenarnya tak ada dalam rancangan awal board. Dengan kata lain, ada pihak yang sengaja mengubah desain board untuk menyisipkan chip mata-mata.

Board komputer hasil produksi kontraktor di China ini lantas dikirimkan ke Supermicro, yang kemudian mendistribusikannya ke perusahaan-perusahaan klien di Amerika serikat.

Upaya spionase cyber biasanya mengandalkan software. Pemakaian hardware (chip) seperti yang dituangkan dalam laporan Bloomberg jarang terjadi karena sangat sulit dilakukan.

Pihak yang berniat jahat perlu lebih dulu memahami desain sebuah produk, lalu melakukan manipulasi di pabrik, kemudian memastikan chip sampai di sasaran setelah melewati jaringan distribusi global.

“Mendapati implan hardware yang dilakukan sangat baik oleh aktor level negara seperti ini sama halnya dengan melihat unicorn melompati pelangi,” komentar Joe Grand, seorang pakar hardware, tentang betapa sulitnya melancarkan proses mata-mata cyber lewat hardware.

Toh, mungkin itulah yang benar-benar telah terjadi terhadap perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat.

https://tekno.kompas.com/read/2018/10/07/11020027/china-disebut-tanam-chip-mata-mata-di-komputer-apple-dan-amazon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke