Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Samsung Raup Untung di Tengah Kelangkaan Chipset

Dalam laporan keuangan kuartal pertama yang berakhir 31 Maret 2021, pendapatan total Samsung diklaim mencapai 65,39 triliun won atau sekitar Rp 850,4 triliun (kurs Rp 13).

Angka tersebut naik 6 persen dari pendapatan di kuartal sebelumnya dan naik 18,19 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Profit operasional naik 4 persen dari kuartal sebelumnya, menyentuh angka 9,38 triliun won.

Dibanding periode yang sama tahun lalu, profit operasional Samsung naik 45,53 persen, menurut laporan dari Korea Herald. Samsung mengklaim pendapatan di kuartal I-2021 menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

Naiknya pendapatan dan laba Samsung diperoleh dari penjualan smartphone dan peralatan elektronik yang solid, melampaui pendapatan di sektor semikonduktor dan layar.

Untuk bisnis semikonduktor, Samsung mencatatkan pendapatan sebesar 19,01 triliun won (sekitar Rp 247 triliun) dan keuntungan operasional sebesar 3,37 triliun won (sekitar Rp 43,7 triliun) di kuartal I-2021.

Pendapatan dari bisnis semikonduktor mengalami penurunan karena adanya gangguan produksi di pabrik Austin, Texas. Diketahui, badai musim dingin di Texas bulan Februari lalu menyebabkan beberapa pabrik semikonduktor tutup, termasuk pabrik Samsung.

Samsung mengatakan bahwa lini produksi di Austin, Texas sudah kembali pulih sepenuhnya di kuartal kedua. Vendor asal Korea Selatan itu akan memperluas pasokan di paruh kedua tahun ini melalui produksi massal di pabrik Pyeongtaek Line 2.

Kemudian untuk bisnis layar, Samsung membukukan pendapatan sebesar 6,92 triliun won (sekitar Rp 89,7 triliun) dan profit operasional sebesar 0,36 triliun won (sekitar Rp 4,6 triliun) di kuartal I-2021.

Seperti bisnis semikonduktor, bisnis layar Samsung juga mengalami penurunan secara kuartal ke kuartal (QoQ), akibat kelangkaan chipset yang mempengaruhi banyak pelanggan smartphone serta musim belanja yang mulai menurun.

Namun, secara tahun ke tahun (YoY), pendapatan bisnis layar meningkat berkat adopsi layar OLED yang diperluas untuk model flagship hingga entry-level.

Pendapatan dari kategori layar besar menurun karena konversi lini produksi yang sedang berlangsung, demi mempersiapkan televisi generasi selanjutnya.

Seperti dikatakan sebelumnya, bisnis mobile Samsung menguat di kuartal I-2021 dengan membukukan pendapatan sebesar 29,21 triliun won (sekitar 379,6 triliun) dan keuntungan operasional 4,39 triliun won (sekitar 57 triliun).

Di saat permintaan pasar dan musim belanja yang menurun dari kuartal ke kuartal, Samsung mengatakan bahwa secara keseluruhan, permintaan perangkat mobile mulai pulih dibanding awal tahun lalu saat pandemi Covid-19 baru menghantam dunia.

Penjualan smartphone Samsung meningkat secara QoQ, didorong oleh lini Galaxy S21 serta ponsel mid-range dari seri Galaxy A.

Produk perangkat ekosistem, seperti tablet, PC, dan wearable juga berkontribusi terhadap naiknya profit Samsung di kuartal I-2021, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Samsung Newsroom, Jumat (30/4/2021).

Diperkirakan, penjualan produk baru Galaxy A, seperti Galaxy A72 dan Galaxy A52 akan semakin meningkat, sementara tablet, wearable, Galaxy Book, dan notebook yang baru diperkenalkan, juga akan mengalami penjualan yang solid.

Kendati demikian, Samsung mengakui adanya pengurangan produk baru untuk model flagship, dan kekurangan pasokan komponen kemungkinan akan ikut menurunkan pendapatan bisnis mobile perusahaan.

Seperti diketahui, tahun ini Samsung tidak akan meluncurkan Galaxy Note. Salah satu alasanya karena krisis kelangkaan chipset masih melanda industri.

Samsung juga mencatatkan pemasukan dari bisnis TV dan peralatan rumah tangga. Divisi Consumer Electronics mengatakan bisnis Visual Display dan Digital Appliances membukukan pendapatan sebesar 12,99 triliun won (sekitar Rp 168,8 triliun) dan keuntungan operasional sebesar 1,12 triliun won (sekitar Rp 14,5 triliun) di kuartal I-2021.

https://tekno.kompas.com/read/2021/04/30/19030047/samsung-raup-untung-di-tengah-kelangkaan-chipset

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke