Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Grab Resmi Melantai di Bursa Saham AS

Seremoni pencatatan ini diklaim sebagai acara seremoni pertama yang dilakukan di Asia Tenggara.

"Ini adalah pembukaan bell ceremony Nasdaq pertama yang pernah digelar di Asia Tenggara," kata Bob McCooey, Global Head of Capital Market dan Chairman Nasdaq untuk Asia Pasifik yang hadir dalam seremoni.

Group Chief Executive Officer Grab, Anthony Tan, mengatakan bahwa resminya Grab melantai di bursa saham merupakan bukti kerja keras perusahaan. Ia pun berjanji bahwa Grab akan terus dan lebih cepat berinovasi.

"Hari ini, kami menyalahan cahaya di Asia Tenggara dan bagaimana perusahaan teknologi sendiri bisa memperkuat kemampuan regionalnya," kata Anthony.

Level saham

Selang beberapa menit setelah debut di Nasdaq, saham Grab naik 18 persen di pasar Amerika Serikat, dirangkum dari Reuters.

Dari pantauan KompasTekno di situs resmi Nasdaq, saham Grab dibuka di level 13.00 dollar AS per saham (sekitar Rp 187.000-an kurs rupiah saat berita ini ditulis) pada pukul 9.30 waktu AS atau 21.30 WIB.

Saat berita ini ditulis, harga per lembar saham GRAB berada di sekitar angka 11.40 dollar AS atau (sekitar Rp 164.000-an). Angka tersebut fluktuatif seiring waktu.

Untuk melantai di bursa saham, Grab melakukan merger dengan Altimeter Capital markets, sebuah perusahaan akuisisi bertujuan khusus/cek kosong (SPAC) yang berbasis di AS. Valuasi Grab tembus 40 miliar dollar AS setelah aksi korporasi ini.

Menurut situs resmi Nasdaq, proses merger Grab-Altimeter telah rampung dilakukan. Merger dua perusahaan ini telah direstui oleh para pemegang saham Altimeter dalam rapat khusus yang digelar pada 30 November 2021.

Merger Grab-Altimeter diprediksi menghasilkan pendapatan kotor sebesar 4,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 64,5 triliun. Di samping itu, merger Grab-Altimeter juga mencetak nilai private investment in public equity (PIPE) sebesar 4 miliar dollar AS atau setara Rp 57,3 triliun.

Investasi itu berasal dari investor seperti Tamasek, BlackRock, Counterpoint Global (Morgan Stanley Investment Management), Fidelity International, Janus Henderson Investors, dan masih banyak lainnya.

Sementara itu, perusahaan asal Indonesia yang turut membekingi Grab ialah Djarum, Emtek, dan Sinar Mas.

Nasdaq menyebut, angka pendapatan kotor dan PIPE yang dicatatkan Grab menjadi yang terbesar yang pernah dicatatkan perusahaan asal Asia Tenggara, saat melantai di bursa saham AS.

https://tekno.kompas.com/read/2021/12/02/22421137/grab-resmi-melantai-di-bursa-saham-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke