Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Review Galaxy Z Flip 4, Ponsel Lipat Samsung yang Nyaris Sempurna

KOMPAS.com - Ponsel flagship terbaru Samsung, Galaxy Z Flip 4 bisa dibilang merupakan ponsel lipat yang nyaris sempurna.

Pasalnya, perangkat ini memiliki sejumlah fitur esensial yang mendefinisikan ponsel lipat sesungguhnya.

Salah satunya adalah bentuknya (form factor) yang bisa dibuat menjadi dua kali lipat lebih kecil, dengan mekanisme lipatan seperti kulit kerang (clamshell).

Dengan begitu, Samsung Galaxy Z Flip 4 bisa disimpan di berbagai tempat mungil seperti kantung celana, baju, dan lain sebagainya.

Meski bisa "disulap" menjadi perangkat mungil, ponsel lipat terbaru Samsung ini belum bisa kami bilang sebagai ponsel lipat yang sempurna.

Sebab, setelah menjadikan Galaxy Z Flip 4 sebagai perangkat harian alias daily driver selama satu bulan penuh, kami merasakan ada beberapa hal atau fitur yang dirasa harus ada untuk memaksimalkan penggunaan perangkat ini.

Namun sebelum kita membahas apa saja hal yang membuat ponsel lipat ini nyaris sempurna, mari kita bahas terlebih dahulu beragam hal menarik yang membuat Galaxy Z Flip 4 seru dipakai sehari-hari.

Sekilas, desain Galaxy Z Flip 3 serupa dengan Galaxy Z Flip 4. Ketika dibentangkan, kedua ponsel ini memiliki layar utama berpanel Foldable Dynamic AMOLED 2X dengan ukuran 6,7 inci, resolusi Full HD Plus, dan refresh rate 120 Hz.

Layar utama kedua ponsel lipat ini juga masih dihiasi dengan bekas lipatan (crease), yang bakal terlihat jelas ketika kedua layar perangkat ini terpapar sinar yang cukup terang.

Crease ini juga akan tampak apabila kita melihat layar utama Galaxy Z Flip 4 atau Flip 3 dari beberapa sudut pandang.

Meski desain layarnya sama, kami bisa merasakan peningkatan apa saja yang dihadirkan Samsung di ponsel lipat terbarunya ini setelah memakai Galaxy Z Flip 4 selama beberapa waktu.

Salah satunya adalah layar utama Galaxy Z Flip 4 yang kini lebih modern, lantaran memiliki bezel yang lebih tipis dibanding generasi sebelumnya.

Samsung mengeklaim rasio layar ke bodi Galaxy Z Flip 4 ini mencapai 85,4 persen, sedikit lebih tinggi dibanding Galaxy Z Flip 3 yang "hanya" berada di angka 84,7 persen.

Selain lebih lega, layar ini juga terbilang cukup terang lantaran memiliki tingkat kecerahan (brightness) mencapai 1.20 nits.

Dengan layar yang lega dan terang, kami merasa sangat nyaman menggunakan Galaxy Z Flip 4 untuk menonton, bermain game, bernavigasi di bawah sinar matahari terik, dan lain sebagainya. 

Pengalaman layar Galaxy Z Flip 4 akan semakin seru ketika ponsel dilipat setengah dengan sudut sekitar 75 - 115 derajat. Samsung menjuluki mode lipatan ini dengan Flex Mode.

Mode ini bisa dipakai untuk membuka dua aplikasi sekaligus (atas dan bawah), serta memotong tampilan satu aplikasi menjadi dua, di mana fungsi di tampilan bagian atas akan berbeda dengan tampilan bagian bawah.

Di YouTube, misalnya, sistem bakal menetapkan bagian atas layar sebagai jendela pemutar video, sedangkan di bagian bawah layar akan dipakai untuk menampilkan kolom komentar hingga video terkait lainnya.

Selain YouTube, Flex Mode di Galaxy Z Flip 4 turut mendukung berbagai aplikasi lainnya macam aplikasi kamera (Camera), Instagram, galeri foto (Gallery), dan masih banyak lagi. 

Yang menarik, Flex Mode di Galaxy Z Flip 4 kini lebih fokus ke fitur kamera, dan Samsung menjuluki fitur ini sebagai FlexCam.

Menurut pengalaman kami, FlexCam sangat membantu ketika kami ingin berswafoto tanpa harus repot-repot memegang ponsel.  Sebab, ponsel bisa dilipat setengah dan tinggal diletakkan di atas permukaan yang datar.

Selain itu, kami juga kini bisa menggunakan fitur FlexCam di berbagai aplikasi media sosial populer macam Instagram hingga Facebook, serta aplikasi video konferensi macam Zoom, Google Meet, Teams, dan lain sebagainya.

Artinya, kegiatan yang ditawarkan Flex Mode di Galaxy Z Flip 4 tentunya lebih beragam dan seru dibanding apa yang ditawarkan di Galaxy Z Flip 3.

Kegiatan seru lainnya di mode FlexCam juga bisa dilakukan ketika kami ingin merekam video.

Pasalnya, ketika dilipat setengah dan ponsel diposisikan dalam mode horisontal, bagian bawah layar Galaxy Z Flip 4 bisa dipegang, sehingga kita seakan merekam seperti memakai alat perekam lawas handycam.

Hal unik lainnya di Galaxy Z Flip 4 tentunya berasal dari layar sekunder yang bisa dipakai ketika ponsel dilipat sepenuhnya. Fitur ini dijuluki Samsung sebagai Cover Screen.

Sama seperti Galaxy Z Flip 3, Cover Screen di Galaxy Z Flip 4 mengadopsi panel Super AMOLED 1,9 inci dengan resolusi 260 x 512 piksel. Bedanya, layar tersebut kini sudah dilapisi dengan kaca pelindung Gorilla Glass Victus Plus.

Perbedaan lainnya terletak di fungsi Cover Screen di Galaxy Z Flip 4 yang diklaim lebih beragam.

Sebab selain menampilkan informasi waktu dan notifikasi, Cover Screen tersebut kini bisa menampilkan berbagai tampilan pintasan alias widgets populer. 

Beberapa di antaranya seperti widgets Samsung Health, SmartThings, Samsung Pay, Voice Recorder, dan masih banyak lagi.

Kemudian, Cover Screen juga bisa dipakai untuk menampilkan wallpaper favorit, serta tampilan bidikan kamera (viewfinder) ketika pengguna ingin berswafoto menggunakan kamera belakang yang beresolusi 12 MP.

Fitur yang terakhir tersebut bernama QuickShot dan dalam masa uji coba kami, fitur ini sering kami gunakan lantaran dapat memberikan hasil foto yang cukup baik dibandingkan kamera selfie Galaxy Z Flip 4 yang beresolusi 10 MP.

Terlepas dari beragam fitur ini, kami masih merasakan banyaknya keterbatasan di Cover Screen Galaxy Z Flip 4. Sebab, layar sekunder tersebut tidak bisa membuka aplikasi-aplikasi populer, yang kalau dipikir-pikir bisa dioperasikan melalui layar mungil.

Jika ingin memainkan lagu selanjutnya atau melihat playlist di Spotify, misalnya, kita masih harus membentangkan layar ponsel tersebut.

Aplikasi WhatsApp juga tidak bisa dibuka di Cover Screen itu. Padahal kalau aplikasi tersebut disandingkan dengan fitur Voice Note atau Custom Message, maka pengguna tak perlu membuka perangkat untuk sekadar membalas pesan di WhatsApp.

Tak perlu diragukan lagi, Galaxy Z Flip 4 memiliki performa jempolan, terlebih apabila dibandingkan dengan Galaxy Z Flip 3.

Sebab, ponsel lipat ini ditenagai dengan chipset terkuat Qualcomm saat ini, yaitu Snapdragon 8 Plus Gen 1, yang dipadukan dengan RAM 8 GB dan media penyimpanan (storage) hingga 512 GB.

Kapasitas RAM 8 GB menurut kami cukup-cukup saja untuk menunjang performa aplikasi dan kegiatan membuka banyak aplikasi (multitasking) ringan, seperti membuka aplikasi Office, YouTube, hingga Chrome secara bersamaan.

Masalah yang kami rasakan hanya media penyimpanannya yang terbilang cukup kecil dan cepat habis, terutama jika Anda sering memasang berbagai aplikasi "berat" seperti Genshin Impact.

Sehingga, Anda yang ingin membeli perangkat ini ada baiknya untuk memilih varian media penyimpanan minimal 256 GB.

Terkait menjalankan game sendiri, ponsel ini bisa kami bilang dapat menjalankan beragam game populer, seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, Free Fire, Call of Duty Mobile, dan lain sebagainya dengan cukup baik di pengaturan grafis tertinggi.

Untuk Genshin Impact, pengguna bisa memakai pengaturan grafis "Medium" untuk menjalankan game ini dengan cukup lama tanpa adanya hambatan alias stuttering.

Secara keseluruhan di aplikasi benchmark, Galaxy Z Flip 4 bisa dibilang mampu menghasilkan skor benchmark rata-rata yang cukup baik dan satu level lebih tinggi dengan ponsel flagship masa kini.

Berdasarkan pengujian kami, ponsel lipat terbaru Samsung ini mampu menghasilkan skor benchmark AnTuTu mencapai nyaris 920.000 poin.

Baterai menjadi salah satu nilai jual Galaxy Z Flip 4. Sebab, apabila dibandingkan dengan Galaxy Z Flip 3, kapasitas baterai Galaxy Z Flip 4 kini meningkat 500 mAh menjadi 3.700 mAh. Selain itu, kecepatan pengisian daya juga ditingkatkan dari 15W menjadi 25W.

Sepengalaman kami, kapasitas baterai ini tergolong cukup untuk menunjang kegiatan pengguna sehari-hari.

Dalam penggunaan normal (media sosial, browsing, membuka YouTube dan game dalam durasi kurang dari satu jam), Galaxy Z Flip 4 kami (dengan baterai 100 persen) bertahan sekitar 9-11 jam sebelum baterai berada di bawah 10 persen.

Sementara itu apabila perangkat lebih banyak didiamkan alias berada di mode standby, daya perangkat ini akan kuat seharian penuh.

Untuk pemakaian normal, waktu pemakaian ini terbilang cukup untuk menemani kami bekerja, yaitu sekitar 8 jam.

Namun apabila jam kerja lebih dari itu, maka pengguna tentunya harus rajin mengisi daya perangkat setiap sekitar 10 jam sekali.

Menurut kami, hal ini tidak menjadi gangguan, lantaran pengisian daya 40-50 persen bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 30 menit, berkat pengisian daya 25W tadi.

Namun tetap saja, kita harus membawa-bawa kabel USB-C untuk mengisi daya perangkat, terlebih bagi orang yang sering bepergian.

Andai kapasitas baterai ponsel ini digenapkan menjadi 4.000 mAh, mungkin masalah daya baterai bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi ini akan terselesaikan

Ketahanan Galaxy Z Flip 4 menjadi salah satu aspek yang mungkin dilirik apabila seorang konsumen hendak membeli perangkat tersebut. 

Menurut pengalaman kami selama satu bulan dengan jumlah melipat ponsel tersebut berkali-kali, mungkin hingga lebih dari 100 kali per hari, kami tidak merasakan adanya kerusakan atau anomali pada layar utama Galaxy Z Flip 4.

Hal ini mungkin dikontribusi oleh lapisan Ultra Thin Glass, serta engsel (hinge) Galaxy Z Flip 4 yang diklaim lebih tangguh dari generasi sebelumya.

Samsung sendiri mengeklaim bahwa ponsel lipat ini bisa dibuka-tutup sebanyak 200.000 kali. Artinya, layar Galaxy Z Flip 4 akan kuat selama lima tahun, apabila pengguna melipat perangkat ini sebanyak 100 kali per hari.

Kalaupun layar rusak, Samsung menghadirkan layanan Samsung Care Plus untuk menanggung biaya layanan perbaikan layar dan spare part hingga dua tahun.

Pada aspek ketangguhan lainnya, Galaxy Z Flip 4 juga memiliki tingkat ketahanan terhadap air dengan IP rating IPX8.

Berdasarkan pengujian kami, ponsel lipat ini kuat dipakai di bawah hujan, serta masih bisa menyala apabila terjatuh ke dalam air.

Dengan berbagai ulasan di atas, kami bisa menyimpulkan bahwa Galaxy Z Flip 4 merupakan ponsel lipat Samsung yang nyaris sempurna.

Di satu sisi, ponsel lipat ini sangat menarik lantaran ukurannya bisa diperkecil, serta memiliki fitur-fitur kamera yang seru, tak terkecuali performanya yang cukup mumpuni.

Namun di sisi lainnya, keterbatasan di fitur Cover Screen dan baterai yang masih kurang besar bisa menjadi suatu halangan bagi orang yang menginginkan sebuah ponsel lipat dengan fitur yang serba ada.

Kendati demikian, keterbatasan ini tampaknya "dibayar" Samsung dengan menurunkan harga Galaxy Z Flip 4, yang lebih murah Rp 1 juta dibanding Galaxy Z Flip 3, apabila mengacu harga peluncurannya.

Di Indonesia, Galaxy Z Flip 4 dijual dengan harga Rp 14 juta (8 GB/128 GB), Rp 15 juta (8 GB/256 GB), dan Rp 17 juta (8 GB/512 GB).

Dengan harga seperti itu, apakah ponsel lipat ini layak beli? Tentunya hal itu tergantung dengan kesiapan dana dan kebutuhan pengguna.

Bagi Anda yang memiliki uang cukup dan belum pernah memiliki Galaxy Z Flip 3, Anda sangat boleh meminang Galaxy Z Flip 4 berkat beragam fitur seru dan menarik yang disebutkan di atas.

Namun apabila Anda merupakan pengguna Galaxy Z Flip 3, Anda sebaiknya menunggu perangkat Galaxy Z Flip selanjutnya, lantaran banyak fitur-fitur yang sama, belum lagi desainnya yang mirip.

Sedangkan bagi Anda yang menginginkan ponsel lipat dengan baterai tahan lama yang memiliki fungsi Cover Screen beragam, ponsel ini tentunya bukan untuk Anda.

Sebab, seperti yang sudah disebutkan di atas, Galaxy Z Flip 4 adalah ponsel lipat Samsung yang belum 100 persen sempurna.

https://tekno.kompas.com/read/2022/09/21/19300087/review-galaxy-z-flip-4-ponsel-lipat-samsung-yang-nyaris-sempurna

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke