Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perusahaan Teknologi yang PHK Karyawan Sebulan Terakhir, dari Indonesia hingga Silicon Valley

Tak terkecuali industri teknologi. Tidak sedikit perusahaan teknologi yang akhirnya terseok menjalankan bisnisnya.

PHK menjadi salah satu jalan keluar perusahaan untuk bertahan, selain mengencangkan ikat pinggang dengan memangkas sejumlah anggaran. Bukan hanya perusahaan teknologi di Silicon Valley (pusat perkantoran perusahaan teknologi besar), tapi juga perusahaan teknologi dalam negeri.

Dalam kurun waktu sebulan, yakni Oktober-November, ada beberapa perusahaan teknologi besar maupun rintisan yang melalukan PHK massal. Mulai dari Twitter yang memecat lebih dari 3.000 karyawan hingga Meta yang mem-PHK 11.000 karyawan secara global. Berikut rangkumannya.

Twitter PHK 3.700 karyawan

Rumor PHK massal sebetulnya sudah terdengar sebelum Elon Musk sah membeli Twitter senilai 44 miliar dollar AS (sekitar Rp 690 triliun). Meskipun sempat dibantah CEO Tesla itu, PHK massal benar-benar terjadi.

Awal November lalu atau kurang dari sepekan Elon Musk berkuasa di Twitter, manajemen mengumumkan PHK terhadap sejumlah karyawan. Tidak disebutkan berapa jumlahnya, tapi kabarnya, 3.700 karyawan Twitter yang tersebar di seluruh dunia, terdampak PHK.

Karyawan terdampak PHK menerima e-mail yang berjudul "Your Role at Twitter" yang di dalamnya turut tertulis alasan mengapa Twitter harus melakukan PHK. E-mail itu juga mengimbau karyawan agar tidak datang ke kantor demi melindungi data internal serta membantu kelancaran PHK karyawan.

Bahkan, kabarnya kantor Twitter di London, Inggris dan Dublin, Irlandia ditutup sementara waktu. Sementara itu, kantor Twitter di San Francisco, California, AS, didatangi beberapa karyawan yang memaksa masuk kantor dan bekerja meskipun sudah ada larangan tidak boleh datang ke kantor.

Konon, beberapa karyawan juga menangis di lobi kantor setelah mendengar kabar PHK. Namun, tidak disebutkan di kantor mana peristiwa itu terjadi.

Drama PHK Twitter tidak berhenti sampai situ. Bahkan, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) ikut turun tangan soal PHK massal Twitter. Gejolak drama PHK massal di Twitter bisa disimak di artikel berikut, Drama PHK 3.700 Karyawan Twitter, Langsung Dilarang ke Kantor dan Ditendang dari Slack

Setelah Twitter, Meta -induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp- juga melakukan PHK massal. Pendiri sekaligus CEO Meta, Mark Zuckerberg sendiri langsung mengumumkan kabar PHK itu dalam sebuah pernyataan di laman resmi Meta (About FB).

Hal itu berbeda dengan yang dilakukan Twitter, di mana pemutusan kerja, justru diumumkan oleh manajemen, bukan Elon Musk yang saat ini juga menjabat sebagai CEO sementara Twitter.

Namun, jumlah karyawan Meta yang di-PHK lebih besar, yakni mencapai 11.000 karyawan secara global. Menurut Zuckerberg, jumlah itu mewakili sekitar 13 persen total karyawan Meta yang tersebar di seluruh dunia.

Dalam pengumuman yang sama, Zuck mengakui bahwa PHK massal di Meta adalah akibat salah strategi investasi yang dia lakukan di awal pandemi. Zuck, panggilan akrab Zuckerberg mengaku investasi besar-besaran Meta yang dimulai sejak awal pandemi tidak sesuai ekspektasi perusahaan.

Ekonomi global yang tidak stabil juga membebani bisnis Meta, lantaran banyak perusahaan menahan belanja iklannya demi berhemat. Seperti diketahui, bisnis Meta sangat bergantung dengan iklan.

Selain melakukan PHK massal, Zuckerberg juga mengatakan pihaknya bakal mengeluarkan sejumlah kebijakan baru terkait biaya operasional, serta tidak melakukan perekrutan karyawan baru (hiring freeze) selama kuartal-I 2023 mendatang.

Zuck juga mengatakan karyawan terdampak PHK akan mendapatkan haknya. Apa saja yang didapat karyawan Meta yang terdampak PHK, bisa disimak di artikel berikut, Segini Pesangon Karyawan Facebook dkk yang Kena PHK Massal

Intel  

Akhir Oktober lalu, Intel juga mengumumkan PHK dan memangkas biaya operasional perusahaan. Kabar itu diumumkan bersamaan dengan laporan keuangan perusahaan untuk kuartal III-2022.

CEO Intel, Pat Gelsinger mengatakan perusahaan akan memangkas biaya hingga 3 miliar dollar AS (Rp 46,5 triliun) pada tahun depan. Biaya tersebut termasuk anggaran gaji karyawan Intel. Selain itu Gelsinger juga mengatakan bahwa Intel akan mengurangi jam kerja bagi beberapa karyawan pabrik.

Gelsinger tidak merinci berapa jumlah karyawan yang terdampak PHK. Namun, laporan Bloomberg menyebut karyawan di divisi penjualan dan pemasaran akan menjadi yang paling terdampak.

Dalam sebuah wawancara bersama Reuters, Gelsinger mengatakan sebetulnya bicara karyawan jumlahnya relatif kecil. Oleh karena itu, Intel lebih fokus untuk menghemat anggaran di pabrik.

PHK dan penghematan ini dilakukan lantaran proyeksi bisnis Intel belum begitu baik.
Bisnis PC Intel bahkan turun 17 persen. Seberapa suram proyeksi bisnis ke depan menurut Intel, bisa disimak di artikel berikut, Proyeksi Bisnis Suram, Intel PHK Karyawan

Tidak hanya perusahaan teknologi besar yang bermarkas di AS. Perusahaan rintisan asal Indonesia juga melakukan hal yang sama. Startup pendidikan (edtech) Binar melakukan PHK terhadap 20 persen karyawannya pada pertengahan Oktober lalu.

Perusahaan yang sebelumya dikenal dengan nama Binar Academy itu tak merinci berapa jumlah karyawan yang terdampak PHK. Namun, menurut laman LinkedIn, Binar mengeklaim memiliki sekitar 827 karyawan.

Jika jumlah karyawan yang tercatat sesuai dengan yang tercantum di LinkedIn, kurang lebih ada 160 karyawan terdampak.

Binar mengatakan keputusan PHK dilakukan untuk bersiap menghadapi ketidakpastian ekonomi global belakangan ini. CEO Binar, Alamanda Shantika mengatakan keputusan ini bukanlah hal yang mudah diambil. Namun, ketidakpastian ekonomi tadi membuatnya terpaksa menempuh upaya tersebut.

Karyawan Binar yang terdampak PHK akan mendapatkan pesangon dan hak lainnya yang bisa dibaca selengkapnya di artikel berikut, Startup Pendidikan Binar PHK 20 Persen Karyawan

Microsoft PHK ratusan karyawan

Perusahaan software sebesar Microsoft pun melakukan PHK massal bulan Oktober lalu.
Padahal, bulan Juni 2022 lalu, Microsoft juga sudah melakukan pemangkasan karyawan.

Tidak disebutkan berapa jumlahnya. Namun, Microsoft mengatakan karyawan yang terdampak PHK sekitar 1 persen dari total pegawai. Per Juni lalu, Microsoft dilaporkan memiliki 181.000 karyawan.

Dengan demikian, 1 persen dari keseuruhan karyawan kira-kira kurang dari 1.000 pegawai yang terdampak PHK. PHK dilakukan terhadap karyawan di beberapa level, divisi, serta cabang perusahaan di negara lain.

Lantas, apa alasan Microsoft melakukan PHK secara berturut-turut dalam jeda waktu empat bulan? Jawabannya bisa dibaca di artikel berikut, PHK di Microsoft, Ratusan Karyawan Terdampak

Spotify PHK karyawan di divisi podcast

Perusahaan musik alir (streaming music) asal Swedia, Spotify juga melakukan PHK pada awal Oktober lalu. Menurut laporan Tech Crunch, karyawan Spotify yang terdampak PHK adalah mereka yang bekerja di divisi podcast.

Tidak diketahui pasti berapa karyawan yang dipecat. Namun, menurut kabar yang beredar, karyawan terdampak PHK ada sekitar 5 persen dari total karyawan di divisi podcast.

PHK ini lantas berimbas ke program podcast orisinal Spotify. Spotify disebut akan menyetop sekitar 11 acara podcast orisinil, seperti program bikinan studio podcast Gimlet macam How to Save a Planet, Crime Show, hingga Every Little Thing.

Sejumlah program bikinan studio podcast Parcast seperti Medical Murders, Female Criminals, Crimes of Passion, Dictator, Mythology, Haunted Places, dan Urban Legends disebut juga bakal ikut terdampak penyetopan konten ini.

Konon, sejumlah program podcast tersebut bakal disetop siarannya dalam beberapa bulan ke depan. Di samping aneka podcast tersebut, program podcast orisinal Spotify yang membahas zodiak, yakni Horoscope Today juga disebut bakal berhenti siaran sekitar pertengahan 2023 mendatang.

Spotify tidak memberikan keterangan resmi tarkait PHK ini. Namun, sejumlah laporan menyebut PHK ini dilakukan demi menghemat dana dan mengalihkan dana ke program podcast andalan Spotify yang tergolong masih baru.

https://tekno.kompas.com/read/2022/11/10/16300057/perusahaan-teknologi-yang-phk-karyawan-sebulan-terakhir-dari-indonesia-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke