Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang 12 Tahun Kepergian Steve Jobs, Sang Pendiri Apple

Kendati raganya telah tiada, legasi Jobs lewat produk-produk Apple membuatnya tetap "hidup" hingga kini. Sosok Jobs menjadi salah satu tokoh teknologi penting di dunia hingga kini.

Sebab, pria berzodiak Pisces itu turut mendorong revolusi industri komputer, musik, dan komunikasi seluler, yang perubahannya terasa hingga hari ini. Revolusi itu bisa dilihat dari deretan produk-produk Apple, seperti Macintosh, iPod, iPhone, iPad, dan sebagainya.

Sepeninggalan Jobs, Apple terus tumbuh menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka dunia. Pertengahan tahun 2023 lalu, kapitalisasi pasar Apple bahkan sudah menembus 3 triliun dollar AS atau sekitar Rp 46.851 triliun (kurs Rp 15.617).

Ini merupakan sejarah baru bagi Apple. Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California, AS itu juga menjadi satu-satunya perusahaan publik dunia yang pernah menutup sesi perdagangan saham dengan nilai 3 triliun dollar AS.

Kesuksesan Apple hari ini tentu tak lepas dari tangan dingin Jobs selama mendirikan dan mempimpin Apple, meskipun banyak pula drama yang sempat merintangi usaha Jobs saat menahkodai Apple.

Bagaimana sosok Jobs dan perjalanannya mendirikan hingga membawa Apple sebagai salah satu perusahaan teknologi tersukses di dunia saat ini?

Steve Jobs lahir pada 24 Februari 1955 di San Fransisco, California. Ia lahir dari kedua orangtua yang bernama Joanne Schieble dan Abdulfattah Jandali, seorang imigran dari Suriah. Ia awalnya dinamai Abdul Lateef Jendali.

Kendati begitu, hubungan antara Schieble dan Jandali tampaknya tidak begitu baik karena terbentur restu orangtua. Akhirnya, Steve yang masih berusia bayi diserahkan dan diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs. Namanya pun berganti menjadi Steve Paul Jobs.

Selama masa tumbuh kembangnya, Steve tinggal di Silicon Valley, kawasan industri komputer dan semikonduktor terkemuka di dunia. Ia menamatkan pendidikan sekolah SMA-nya di Homestead pada 1972 dan lanjut ke jenjang penidikan lebih tinggi, yakni sekolah seni di Reed College, Portland Oregon.

Namun, baru menjalani satu semester di kuliah, ia memutuskan untuk keluar. Sambil bekerja paruh waktu di tempat perintisan pembuat video game, ia melakukan perjalanan ke India dan mempelajari Buddhisme Zen.

Memasuki tahun 1976, Steve bersama temannya, Stephen Wozniak mencoba mendirikan perusahaan “Apple Computer” di sebuah garasi milik orangtuanya di Altos, California.

Steve dan Wozniak cukup akrab. Keduanya sempat bergabung di klub yang sama, yakni Homebrew Computer Club. Keterampilan Wozniak dalam merakit komputer mini, membuat Jobs tertarik mengembangkan perusahaan.

Di situlah cikal bakal berdirinya Apple Computer Company. Perusahaan akhirnya berdiri resmi pada 1 April 1976. Saat pertama kali berdiri, Steve dan Wozniak turut mengajak satu rekannya lagi, yaitu Ronald G Wayne.

Konon, pemilihan kata “Apple” sebagai merek terinspirasi dari kenangan bahagia Jobs di musim panas, ketika menghabiskan waktu untuk memetik buah apel. Kendati demikian, alasan pemilihan nama "Apple", masih menjadi perdebatan.

Produk awal Apple

Di tahun berdirinya perusahaan, Apple mengomersialkan komputer pertamanya, Apple I ke pasaran. Konon, ongkos produksi dan peluncuran perangkat ke publik butuh upaya dan biaya yang cukup besar.

Steve Jobs dilaporkan harus menjual mobil Volkswagen Microbus miliknya terlebih dulu, agar bisa membiayai produksi Apple I.

Memasuki tahun kedua perusahaan, Steve dan Wozniak kembali memperkenalkan Apple II. Apple II menjadi komputer PC populer pertama. Pada 1980, Apple juga memperkenalkan komputer Apple generasi ketiga.

Baru berdiri selama empat tahun, dari 1976—1980, Apple berhasil melantai di bursa Amerika Serikat (AS) di bawah ticker APPL dengan 4,6 juta lembar saham. Per lembarnya dijual 22 dollar AS saat itu.

Adanya IPO saham Apple ini membuat karier dan kondisi finansial Steve Jobs meroket. Kala itu, usianya masih 25 tahun dan sudah masuk menjadi multimiliuner.

Inovasi yang dilakukan pun tidak berhenti sampai di sana. Pada 1983, Apple memperkenalkan komputer pertama dengan tampilan antarmuka grafis yang juga dibekali mouse. Komputer ini diberi nama Lisa.

Setahun setelahnya, Apple meluncurkan komputer lain bernama Macintosh dengan RAM sebesar 128 KB dan monitor seluas 9 inci. Kendati rajin meluncurkan sejumlah komputer yang baru, bisnis Apple sempat terseok.

Apple sempat merugi dan ada perebutan kekuasaan dengan dewan direksi yang mengakibatkan Jobs terdepak dari perusahaan pada 1985.

Di tahun yang sama, Jobs berupaya mendirikan perusahaan NeXT. Sebuah bisnis yang mengembangkan komputer berkemampuan tinggi. Namun, mesin bikinannya terlalu mahal untuk diterima konsumen secara luas.

Akhirnya, Apple yang kala itu bisnisnya masih tertatih, membeli NeXT dengan harga 400 juta dollar AS. Setelah akuisisi ini, Jobs otomatis masuk lagi ke Apple. Ia pun menjabat sebagai CEO sementara.

Bangkit dari keterpurukan

Di bawah kepemimpinan Jobs, bisnis Apple berhasil bangkit dari keterpurukannya. Apple mulai disebut menjadi perusahaan inovatif karena memperkenalkan sejumlah perangkat-perangkat digital baru, seperti iPod (2001), iPhone generasi pertama (2007), hingga tablet iPad (2010).

Sedikit kilas balik, saat iPod pertama kali diperkenalkan di era itu, perangkat berhasil menarik perhatian konsumen dan sangat laris di pasaran. Hal tersebut turut membuat Apple semakin diakui dunia.

Kemudian, memasuki 2007, Steve mengumumkan ada pergeseran fokus perusahaan. Nama perusahaan dari Apple Computer Company berubah menjadi Apple Inc. Di tahun yang sama juga, Jobs memperkenalkan ponsel layar sentuh tanpa keyboard fisik, yakni iPhone generasi pertama.

Sejak saat itu, popularitas iPhone terus meningkat hingga saat ini. Per September 2023 lalu, Apple meluncurkan iPhone generasi ke-15 bikinannya, alias iPhone 15 series secara global.

Steve selama ini selalu berkomitmen menemani dan mengembangkan perusahaan melewati masa-masa sulit. Ia juga menjadi sosok ikonik dan orang yang ditunggu-tunggu setiap agenda Apple Event, acara peluncuran produk baru Apple. Dialah yang selalu memperkenalkan produk baru Apple di panggung saat itu.

Keberadaannya di panggung untuk terakhir kalinya adalah saat memperkenalkan iCloud pada 2011. Pada 24 Agustus 2011, Steve memilih mengundurkan diri sebagai CEO Apple. Di tahun yang sama pula, Jobs pergi untuk selama-lamanya.

Steve Jobs tutup usia di rumahnya yang berlokasi di Palo Arto, California. Harta kekayaan Steve diproyeksikan sudah mencapai miliaran dollar AS.

Kepemimpinan Apple pun diserahkan oleh Tim Cook sebagai CEO Apple yang baru. Jabatan itu masih diemban Tim hingga saat ini.

Mendapat Presidential Medal of Freedom dari Joe Biden

Pada 2022 lalu, Jobs dianugerahi penghargaan “Presidential Medal of Freedom” (post humous) oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pada 7 Juli 2022.

Presidential Medal of Freedom merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah AS kepada warga sipil negaranya. Penghargaan diberikan dengan mempertimbangkan jasa-jasa dan pengabdian yang telah dilakukan.

"Visi, imajinasi, dan kreativitasnya (Steve Jobs) menghasilkan penemuan yang telah, dan terus berlanjut, mengubah cara dunia berkomunikasi, serta mengubah industri komputer, musik, film, dan nirkabel," tulis White House di situs resminya.

Untuk mengenang jasa-jasanya, Apple juga memiliki laman khusus untuk mengenang Steve Jobs dengan nama “Remembering Steve”. Di laman tersebut, terdapat pesan dari berbagai macam orang dunia yang mengapresiasi kinerja dan komitmen Jobs untuk Apple.

Dalam peringatan 12 tahun kepergian Jobs, Tim Cook juga mengunggah konten penghormatan kepada Steve Jobs di akun pribadi Twitter X-nya dengan handle @tim_cook.

“Mengenang kembali seorang pelopor yang menantang hal biasa, seorang visioner yang mengubah dunia, seorang mentor dan juga teman. Kami rindu kamu, Steve,” tulis Tim Cook.

https://tekno.kompas.com/read/2023/10/06/10300047/mengenang-12-tahun-kepergian-steve-jobs-sang-pendiri-apple

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke