Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

LinkedIn PHK 600 Karyawan Global

Berbagai macam divisi mencakup divisi produk (product), keuangan (finance), teknisi (engineering), dan talent. Menurut pengakuan LinkedIn, pemberlakuan PHK menjadi keputusan sulit, tetapi penting untuk memanajemen ulang bisnis perusahaan.

“Perubahan talenta adalah bagian tersulit, tetapi menjadi bagian penting dan mendasar untuk memanajemen bisnis kami,” jelas LinkedIn dalam blog resminya, Senin (16/10/2023).

Pasalnya, PHK yang dilakukan bukanlah yang pertama kali. Per tahun ini, LinkedIn sudah melakukan dua kali pengurangan karyawan. PHK yang pertama dilakukan pada Mei 2023 lalu dan berimbas pada 716 karyawan.

Merujuk pada pernyataan LinkedIn pada Mei lalu, pemangkasan dilakukan untuk mereskonstrusikan ulang guna meningkatkan “kelincahan” dan pertumbuhan yang lebih besar. Sementara itu, PHK kedua kali ini ditujukan untuk merampingkan pengambilan keputusan.

Sebagaimana dikutip KompasTekno dari laman resmi LinkedIn, pemangkasan menjadi upaya perusahaan untuk beradaptasi, berinvestasi dengan memprioritaskan keputusan strategis, dan terus memastikan bahwa perusahaan dapat memberi nilai bagi seluruh konsumen.

“Selagi beradaptasi dengan struktur organisasi dan merampingkan pengambilan keputusan, kami akan terus berinvestasi dalam strategi prioritas untuk masa depan dan memastikan terus membeli nilai terhadap karyawan dan konsumen kami,” jelas LinkedIn.

Kendati begitu, melansir dari Gizmodo, pemangkasan karyawan dilakukan tak lama setelah LinkedIn memublikasi laporan keuangannya, di mana pendapatan (revenue) LinkedIn melampaui ekspektasi, yaitu 15 miliar dollar AS (Rp 235 triliun) pada kuartal IV-2022 tahun fiskal.

Pertumbuhan secara year-on-year (YoY) juga tercatat positif karena naik sebesar lima persen, sejalan dengan pertumbuhan mata uang konstan sebesar 7 persen.

Demi kembangkan AI?

Sejumlah pihak berspekulasi bahwa PHK yang dilakukan sejalan dengan fokus LinkedIn yang sedang mengembangkan fitur bertenaga AI (kecerdasan buatan/Artificial Intelligence).

Sebab, Microsoft telah membeli saham OpenAI sebesar 49 persen seharga 13 miliar dollar AS (Rp 204 triliun) pada April lalu.

Setelah itu, perusahaan memperkenalkan fitur AI baru di LinkedIn, seperti fitur pelatihan bertenaga AI untuk pengguna berbayar dan fitur mencari kandidat yang dibantu oleh AI.

Saat dimintai tanggapan mengenai hal tersebut, juru bicara LinkedIn tidak memberi respons yang pasti. Juru bicara LinkedIn hanya menekankan bahwa restrukturisasi dilakukan untuk mendukung masa depan LinkedIn.

Adapun perusahaan induk LinkedIn, Microsoft juga sempat melakukan pengurangan karyawan yang terbagi ke dalam beberapa gelombang.

Awal tahun ini, Microsoft mengumumkan pengurangan jumlah karyawannya sebanyak 10.000 pekerja. Informasi itu disampaikan lewat memo internal perusahaan.

https://tekno.kompas.com/read/2023/10/17/17000087/linkedin-phk-600-karyawan-global

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke