Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Larang Game Online Kasih Hadiah ke Pemain

KOMPAS.com - Pemerintah China mengumumkan sejumlah aturan baru terkait penggunaan game online. Aturan ini ditujukan untuk membatasi uang yang dikeluarkan gamer dan rewards atau hadiah yang diberikan pengembang game ke pemain.

Menurut aturan itu, game online dilarang memberikan hadiah, termasuk ke pemain yang login setiap hari. Mereka yang baru pertama kali membeli item dalam game atau mereka yang sudah sering transaksi juga dilarang diberi reward.

Padahal, mekanisme hadiah atau reward itu sudah umum diberikan pengembang game online, bagi para pemainnya.

Tak hanya itu, aturan yang sama juga mewajibkan pembuat game online menetapkan batasan, seberapa banyak pemain bisa mengisi dompet digital untuk belanja dalam game (in-app purchase)

Ketentuan lainnya, game dilarang menawarkan fitur undian dan lelang item game virtual ke anak di bawah umur.

Pada akhirnya, aturan itu bermaksud untuk mengurangi efek kecanduan game di China dan mendorong perkembangan industri game online yang sehat.

"(Aturan) Ini dirancang untuk menjaga dan mendorong perkembangan industri game online yang sehat dan sejahtera," kata National Press and Publication Administration (NPPA), yaitu salah satu regulator game di China, lewat situs resminya.

NPPA juga menyatakan pihaknya akan mempelajari berbagai pandangan terkait aturan yang sudah diumumkan, termasuk soal kekhawatiran akan dampaknya terhadap industri game. Sebab, China merupakan pasar game terbesar dunia, dilansir KompasTekno dari Reuters, Rabu (27/12/2023).

Periode jajak pendapat itu bakal dibuka sampai 22 Januari 2024 mendatang. Setelah mendengar berbagai pendapat dari berbagai pihak terkait, aturan soal game online tadi bakal disesuaikan.

Aturan ketat

Pada tahun 2021 China membatasi aktivitas bermain game online, khususnya bagi anak-anak dan remaja.

Anak-anak di bawah usia 18 tahun di China hanya boleh bermain game selama satu jam, mulai pukul 20.00-21.00 saja. Bermain game juga hanya boleh dilakukan setiap akhir pekan, yakni hari Jumat, Sabtu, dan Minggu serta hari libur nasional.

Durasi ini lebih singkat dibanding aturan sebelumnya yang ditetapkan pada 2019 lalu, di mana anak-anak dan remaja dibatasi bermain game online selama 1,5 jam setiap harinya.

Untuk memastikan aturan berjalan dengan baik, perusahaan gaming saat itu diminta untuk membatasi game play di luar jam tersebut. Pengguna juga diharuskan memiliki nama asli untuk proses verifikasi.

Dihimpun dari Bloomberg, semua game online juga harus ditautkan ke sistem anti-kecanduan yang telah disiapkan negara.

Berkat aturan itu, tingkat kecanduan game online di China menurun. Menurut laporan komite penerbitan game dari Asosiasi Audio-Video dan Digital Publishing China, pada tahun 2022, lebih dari 75 persen gamer di bawah usia 18 tahun sudah membatasi jam bermain mereka menjadi hanya tiga jam dalam seminggu.

Dalam laporan yang sama juga disebutkan bahwa 85 persen dari ribuan orang tua yang terlibat dalam survei menyatakan bahwa mereka setuju mengawasi anak-anak ketika bermain video game.

Sebanyak 72 persen responden juga menyatakan bahwa video game tidak memengaruhi pelajaran anak-anak di sekolah maupun kehidupan mereka sehari-hari.

Sementara 15 persen responden atau orang tua mengatakan bahwa anak-anak mereka diam-diam menambah akun game oline. Meski demikian, persentasenya turun dibanding 28,6 persen pada tahun 2021.

https://tekno.kompas.com/read/2023/12/27/18080077/china-larang-game-online-kasih-hadiah-ke-pemain

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke