Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bos Samsung Buka-bukaan soal Galaxy AI di Kantor Silicon Valley

Di sini, kami sedikit bisa melihat-lihat gedung SRA. Kami juga bertemu Executive Vice President, Head of AI Team, Mobile eXperience Business, Samsung Electronics, YJ Kim yang buka-bukaan soal visi Samsung ke depannya soal Galaxy AI.

Samsung Research America ini beralamat di 665 Clyde Ave, Mountain View, California 94043, Amerika Serikat, satu wilayah dengan markas Google.

Kantor (SRA) ini merupakan rumah di mana engineer Samsung meneliti dan mengembangkan teknologi telekomunikasi, multimedia, hingga AI untuk peralatan elektronik bikinan Samsung, termasuk smartphone.

Saat kedatangan, kami disambut dengan robot anjing yang sedang jalan-jalan di jalan setapak di depan gedung SRA. Robot anjing berwarna kuning dan bertuliskan Boston Dynamics, ternyata bernama "Spot".

Menurut pegawai SRA, anjing itu dipinjamkan Boston Dynamics ke SRA. Kantor keduanya hanya berjarak 1,6 kilometer atau 2 menit naik mobil.

Adapun tugas robot anjing "Spot" adalah patroli di sekitar kompleks gedung SRA. Robot anjing ini bisa berjalan, berlari, melompat, dan menari dengan kecepatan maksimum 1,6 meter per detik.

Robot anjing ini juga dibekali kamera yang didesain seolah-olah menjadi kepada anjing. Lewat kamera itu, robot anjing ini mengambil gambar lingkungan SRA dan menganalisis situasi keamanan.

Saat ada potensi bahaya, robot akan mengirimkan sinyal ke pusat kontrol keamanan. Satu robot anjing Boston Dynamics ini bisa menggantikan satu satpam di SRA.

Samsung dan visi AI untuk tingkatkan user experience

Setelah melihat gedung Samsung Research America, kami berbincang dengan ekskekutif Samsung yang khusus mengepalai divisi AI, yaitu YJ Kim.

Eksekutif Samsung ini buka-bukaan soal visi dan rencana ke depan soal Galaxy AI. Saat ini, visi Samsung ada menghadirkan standar baru bagi smartphone flagship dengan Galaxy AI.

"Ini menjadi penanda bab awal di mana kemampuan AI benar-benar dapat dimanfaatkan oleh pengguna smartphone Galaxy," kata YJ Kim ketika berbincang dengan sejumlah awak media di sesi AI Technology Roundtable.

Galaxy AI menawarkan cara baru dalam memudahkan pengalaman pengguna (user experience), seperti berkomunikasi tanpa hambatan serta mendorong produktivitas dan kreativitas dengan lebih sederhana.

YJ Kim menjelaskan, saat ini, Galaxy AI bekerja dengan dibekingi model bahasa besar "Gauss" yang dikembangkan Samsung serta Gemini dari Google.

"Ini adalah waktu yang tepat bagi kami untuk meng-embed AI ke ponsel kami. Selain menggunakan LL in-house dan partner, hardware Galaxy S24 series -dari chipset, NPU, compute power- hingga interface untuk benar-benar bisa menjalankan Galaxy AI kami," kata YJ Kim.

Dengan on-device, fitur Galaxy AI seperti Live Translate dan Interpreter terimplementasi secara langsung dalam ponsel. Dengan begitu, pengguna tak perlu download aplikasi tambahan untuk bisa menggunakannya dan tak perlu koneksi seluler/internet. Pun, data diproses di dalam ponsel langsung sehingga tetap aman.

Beberapa fitur Galaxy AI yang lain memanfaatkan skema cloud-based untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Misalnya, untuk fitur Circle to Search, Browsing Assist, dan lainnya.

Lantas, apakah Samsung juga akan mengembangkan chatbot AI?

YJ Kim tak menampik, bahwa kini orang-orang sedang tergila-gila dengan chatbot AI macam ChatGPT dan sebagainya. Namun, chatbot AI hanyalah salah satu model dari banyak adopsi AI.

Setidaknya, untuk saat ini, JY Kim mengatakan, Samsung fokus menghadirkan fitur Galaxy AI yang didesain khusus untuk beberapa aplikasi yang sering digunakan pengguna. Jadi, skenario penggunannya spesifik dan jelas.

Misalnya, aplikasi telepon kini dibekali fitur Live Translate, yang berguna penerjemah suara dan teks dua arah yang berfungsi secara real-time pada panggilan telepon konvensional.

Aplikasi Samsung Notes juga kini kemampuannya ditingkatkan dengan fitur Note Assist. Dengan Note Assist, pengguna bisa menghemat waktu merapikan isi catatannya, membuat pointer, bahkan menerjemahkan dan mendapatkan ringkasan.

Ini hanyalah dua contoh fitur Galaxy AI yang debut di Galaxy S24 series. Selain dua fitur tersebut, Galaxy S24 series juga punya fitur AI seperti Circle to Search, Interpreter, Generative Edit, Transcript Assits, Browsing Assist, dan Chat Assist.

Di sisi lain, Samsung tak memungkiri bahwa fitur Galaxy AI ini membutuhkan sumber pemrosesan yang besar. YJ Kim mengatakan, untuk awal ini, Samsung ingin pengguna dapat memanfaatkan pengalaman AI dan merasakan semua manfaat yang ditawarkan fitur Galaxy AI.

"Jadi, itulah alasan kami menyediakan fitur Galaxy AI secara gratis sampai akhir 2025 untuk pengguna smartphone Galaxy," kata YJ Kim.

YJ Kim menambahkan, ke depannya, goal atau tujuan Samsung adalah terus mengembangkan teknologi AI yang berbeda-beda dan ditingkatkan. Dengan begitu, pengguna smartphone Galaxy bisa menikmati pengalaman menggunakan ponsel versi terbaik.

https://tekno.kompas.com/read/2024/01/22/06342347/bos-samsung-buka-bukaan-soal-galaxy-ai-di-kantor-silicon-valley

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke