Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Teknologi 5G Ericsson yang Dipamerkan di MWC 2024 Barcelona

KOMPAS.com - Teknologi 5G masih menjadi tema utama di ajang Mobile World Congress (MWC) 2024 yang digelar di Barcelona, akhir Februari 2024 lalu.

Dalam pameran tersebut, berbagai perusahaan jaringan seluler memamerkan produk-produk 5G unggulan mereka, yang diklaim bisa meningkatkan sebuah bisnis dan meningkatkan pengalaman pengguna layanan operator seluler.

Jurnalis KompasTekno, Bill Clinten mengunjungi booth salah satu penyedia teknologi jaringan 5G, yakni Ericsson. Perusahaan telekomunikasi asal Swedia itu menghadirkan sejumlah area demonstrasi untuk menunjukkan beberapa pemanfaatan (use case) 5G.

Dari sekian banyak area, kami merangkum lima area demonstrasi 5G yang menarik, dan bisa dipakai perusahaan telekomunikasi untuk meningkatkan pengalaman konsumen. Berikut selengkapnya.

Fixed Wireless Access, atau yang biasa disingkat FWA adalah teknologi jaringan broadband nirkabel berkecepatan tinggi yang bisa dinikmati di rumah-rumah tanpa harus melakukan pemasangan kabel. Contoh penerapan teknologi FWA di Indonesia adalah produk Telkomsel Orbit.

Dalam ajang MWC 2024, Ericsson mengatakan bahwa 5G FWA bisa menguntungkan konsumen-konsumen yang tinggal di wilayah terpencil dan pedesaan. Sebab, mereka tidak perlu memasang kabel internet broadband untuk menikmati koneksi internet.

Selain itu, konsumen juga bisa mendapatkan proses akses internet dalam waktu cepat, lantaran Ericsson mengeklaim teknologi 5G FWA mereka bisa dipasang atau diterapkan di suatu pasar dalam waktu kurang lebih tujuh hari.

Di mata perusahaan, 5G FWA juga merupakan potensi bisnis yang cukup "seksi". Sebab, jaringan yang mengandalkan teknologi FWA diperkirakan akan berjumlah 330 juta jaringan pada 2029 mendatang.

Teknologi 5G FWA juga bisa mengandalkan berbagai teknologi jaringan 5G yang ada saat ini, seperti 5G mid-band hingga 5G millimeter wave (mmWave). Artinya, 5G FWA bersifat scalable dan bisa di dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan teknologi baru.

Di samping itu, jumlah pelanggan yang belum mendapatkan akses internet layak juga cukup banyak, dan teknologi 5G FWA bisa diterapkan dengan tingkat pendapatan per pengguna (ARPU) yang 3-5x lebih tinggi dibandingkan layanan internet broadband biasa.

Lebih lanjut, Ericsson menyebut bahwa perusahaan yang berinvestasi di teknologi 5G FWA akan "balik modal" dalam waktu kurang lebih dua tahun, dan waktu ini dianggap cukup cepat dibanding teknologi internet broadband lain.

Efisiensi merupakan salah satu aspek yang dianggap cukup penting di berbagai hal, tak terkecuali di jaringan akses radio (Radio Access Network/RAN).

Biasanya, efisiensi suatu jaringan akan berpengaruh pada pengalaman konsumen sebagai pihak yang memakainya.

Namun di MWC 2024 Barcelona, Ericsson mengumbar bahwa efisiensi jaringan bisa tak begitu mempengaruhi pengalaman konsumen.

Hal ini bisa ditempuh dengan cara melatih teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) supaya bisa mempelajari kebiasaan pengguna jaringan.

Sederhananya, solusi RAN Energy Efficiency yang dibuat Ericsson diklaim bisa menghemat pemakaian daya dari suatu perangkat RAN apabila trafik jaringan tidak begitu ramai.

Sebaliknya, apabila trafik jaringan ramai, maka mode efisiensi akan dihilangkan, dan perangkat RAN tersebut akan berjalan dalam mode normal.

Dengan begitu, layanan jaringan yang sedang dijalankan oleh suatu perangkat RAN tidak mengalami degradasi, tetap stabil, dan tidak berpengaruh terhadap pengalaman pengguna.

5G Differentiated Connectivity sejatinya merupakan solusi Ericsson yang bisa memprioritaskan jaringan berdasarkan layanan dan kebutuhan konsumen.

Secara umum, jaringan 5G bisa dipakai untuk berbagai layanan dan aplikasi. Namun seiring berjalannya waktu, teknologi tersebut bisa dipakai untuk berbagai macam hal sesuai kebutuhan konsumen.

Inilah yang menjadi fokus utama 5G Differentiated Connectivity, di mana jaringan 5G bisa "dibagi-bagi" dan dialokasikan untuk beberapa layanan yang paling banyak membutuhkan bandwidth atau koneksi internet.

Contoh pentingnya 5G Differentiated Connectivity adalah ketika konsumen ingin menjalankan suatu layanan dengan koneksi atau performa jaringan yang maksimal, seperti ketika bermain game online.

Dalam hal ini, solusi Ericsson ini bisa memprioritaskan jaringan 5G untuk meningkatkan performa latensi (latency), supaya game online yang sedang dimainkan tetap lancar dan tidak ngadat atau lag.

Beberapa layanan lain yang bisa menjadi fokus 5G Differentiated Connectivity adalah kegiatan video conference, live broadcasting, mengendalikan kendaraan dari jarak jauh, menyediakan layanan publik yang membutuhkan respons cepat, dan lain sebagainya.

Keamanan siber (cybersecurity) menjadi satu hal penting di berbagai aspek dan industri, termasuk di bidang jaringan seluler.

Di ajang MWC 2024 Barcelona, Ericsson memamerkan sebuah solusi 5G Cybersecurity Platform yang bernama Ericsson Security Manager.

Solusi ini diklaim dapat melindungi jaringan seluler yang sedang beroperasi dari berbagai risiko, serangan siber, serta bahaya yang mengintai melalui jaringan seluler itu sendiri secara rutin.

Ericsson menyebut solusinya ini juga bisa mempelajari ancaman-ancaman terbaru apa saja yang populer di industri jaringan saat ini. Sehingga, konsumen tak perlu khawatir tentang bahaya yang mengintai via koneksi internet atau jaringan seluler mereka. 

Pada prosesnya, Ericsson Security Manager akan memantau segala proses operasi jaringan dan menyesuaikannya dengan database, aturan, atau kebijakan terkait keamanan jaringan yang tersimpan di solusi tersebut.

Jika tidak sesuai, maka 5G Cybersecurity Platform tersebut akan memberitahu bahwa ada gangguan atau insiden di dalam jaringan yang sedang beroperasi.

Selain itu, platform keamanan 5G ini juga akan bisa memberikan deteksi awal (early detection) supaya perusahaan bisa melakukan penyelesaian (resolve) apabila terpantau ada risiko atau bahaya yang mengintai.

Nah, apabila jaringan suatu perusahaan penyedia layanan komunikasi terlindungi dan jarang tumbang (down), maka konsumen yang memakainya tentunya juga akan puas dan aman sentosa dari berbagai ancaman yang bisa masuk via jaringan seluler atau internet. 

Macro 5G adalah area yang mendemonstrasikan sejumlah perangkat pemancar radio atau RAN untuk mentransmisikan konektivitas 5G ke konsumen.

Dengan berbagai perangkat RAN ini, Ericsson menyebut konsumen bisa menikmati jaringan yang stabil, cepat, dan efisien.

Di ajang MWC 2024 Barcelona, KompasTekno sempat ditemani Head of Ericsson Indonesia, Krishna Patil untuk melihat apa saja pemancar radio yang cocok di pasar Indonesia.

Beberapa di antaranya seperti Radio 4823 yang memiliki 4 transmitter dan 8 receiver, hingga Radio 4461 HP yang mendukung teknologi time division duplexing (TDD) di spektrum (band) 40 alias 2.300 MHz.

Selain itu, ada dua perangkat radio yang cukup relevan di pasar Indonesia untuk komersialisasi dan penyebaran 5G, yaitu Radio 4485 dan Radio 4486.

Krishna mengeklaim kedua radio ini relevan di pasar Indonesia karena mendukung tiga spektrum yang berjalan di Tanah Air, yaitu 900 MHz, 1.800 MHz, dan 2.100 MHz.

Terakhir, Krishna juga memamerkan sekaligus menjelaskan perangkat pemancar radio Air 3255 yang hanya memiliki bobot 12 kg, serta memiliki 32 transmitter dan 32 receiver.

Perangkat ini, menurut Krishna, akan cocok di Tanah Air apabila frekuensi mid band 3,5 GHz untuk 5G nanti telah dilelang oleh pemerintah Indonesia.

https://tekno.kompas.com/read/2024/03/15/14300037/5-teknologi-5g-ericsson-yang-dipamerkan-di-mwc-2024-barcelona

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke