Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Batik Sepanjang Masa

Kompas.com - 11/08/2008, 17:57 WIB

Membaca situasi ini, pada 1972 Batik Semar memproduksi kain cetakan bermotif batik. Produksi printing itu khusus untuk bahan kemeja, sedangkan batik tulis dan cap tetap dikembangkan.

"Setelah punya unit printing, kami baru buka toko dan memproduksi garmen, bukan hanya batik," ujarnya. Sekarang Batik Semar mempunyai toko dan kantor cabang di 20 kota di Indonesia.

Tahun 1983 Somadi meninggal, dan Niniek terus mengembangkan Batik Semar. Sejak 1989 perusahaan ini mengekspor garmen dan kerajinan tangan berbahan batik ke Eropa, Amerika Serikat, dan beberapa negara Asia.

Habis terbakar

Ketika bisnis Batik Semar membesar, ruang pamer utama, bengkel produksi batik tulis, dan rumah tinggal Niniek dalam satu kompleks di Punggawan terbakar habis pada 2002. Kebakaran ini menghanguskan pula koleksi batik kuno yang diproduksi orangtuanya.

Di sini Niniek membuktikan kreativitas dan semangat kerja kerasnya tak terpatahkan. Hanya tiga bulan tutup, Batik Semar membuka toko lagi di bekas pabrik tekstil milik mendiang Somadi Kasigit di Jalan Adisucipto, Solo. Unit printing Batik Semar kembali berproduksi. Untuk batik tulis dan cap, dia bekerja sama dengan sejumlah perajin di sekitar Kota Solo.

Pelan-pelan dia memulihkan usahanya. Tahun 2006 ruang pamer utama Batik Semar selesai dibangun dengan konsep dan tatanan baru.

Kini dia menjadi Komisaris Utama PT Batik Semar. Niniek berkantor selama jam kerja dari Senin hingga Sabtu meski manajemen hanya berkantor Senin sampai Jumat. Desain motif pun tak luput dari perhatiannya. "Kadang saya pusing mikir motif batik, tapi saya enggak pernah bisa lari dari itu," ujarnya.

Bepergian menjadi resep untuk menyegarkan pikiran sekaligus mencari inspirasi desain baru. Ia mulai bepergian ketika mengurus keikutsertaan Batik Semar pada berbagai pameran di luar negeri. "Sekali-sekali saya ikut jalan-jalan dan oleh-olehnya buku desain dan inspirasi motif baru," ujarnya.

Usia yang terus bertambah tak menyurutkan semangat belajar Niniek. Itu pun tak hanya dalam lingkup yang berkaitan dengan Batik Semar. Ketika keempat anaknya kuliah di Jerman, misalnya, Niniek pun ikut belajar bahasa Jerman.

Kadang saya pusing mikir motif batik, tapi saya enggak pernah bisa lari dari itu.

BIODATA

* Nama : Niniek Elia Kasigit
* Lahir : Solo, 7 Desember 1930 
* Suami : Somadi Kasigit, 1922-1983
* Keluarga : 4 anak dengan 9 cucu 
* Pekerjaan: Komisaris Utama PT Batik Semar 
* Penghargaan: Upakarti untuk dedikasi pada pengembangan batik, 1986 (dokumen ini terbakar pada 2002)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com