Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-Tiba BlackBerry Menjadi Buruan Polisi

Kompas.com - 11/09/2008, 10:20 WIB

JAKARTA, KAMIS - Saat ini sungguh sulit mendapatkan telepon seluler Blackberry di pusat-pusat penjualan telepon seluler (ponsel). Usut punya usut, sebulan terakhir para pedagang BlackBerry lebih memilih tiarap lantaran polisi gencar merazia dagangan mereka.

Polisi beralasan bahwa BlackBerry yang beredar di pasar termasuk barang selundupan (black market). Ini terlihat dari handset BlackBerry yang tak memiliki nomor pendaftaran dari Ditjen Pos dan Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan Informatika. Puluhan pedagang telah menjadi korban razia ini. Maklum, sewaktu beraksi polisi kerap menyamar dan berpura-pura menjadi calon pembeli.

Kendati menangkap tangan pedagang yang melego jenis ponsel pintar itu, polisi tidak menyita ponsel seharga minimal Rp 4 juta itu. "Barang tetap bisa dipegang pedagang asal membayar denda antara Rp 1 juta dan Rp 3 juta per unit," ungkap seorang pedagang yang enggan disebut namanya, kemarin.

Belum jelas ini razia resmi atau ulah oknum. "Kami belum mendapatkan informasi," ungkap Kombes I Ketut Untung Yoga Ana, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya. Yang jelas pedagang akhirnya memilih menyetop sementara berdagang BlackBerry.

Meski demikian, Ketut menegaskan bahwa polisi punya hak merazia. Cuma biasanya polisi menyita hasil razia sebagai barang bukti. "Dalam razia resmi juga tidak ada pembayaran di tempat," tandasnya.

Eko Nilam, Ketua Umum Importir Seluler Indonesia setuju dengan langkah polisi. Menurutnya, pasar BlackBerry memang kecil. Namun, aparat perlu menegakkan keadilan bagi importir resmi. "Masa yang lain harus bayar pajak mereka dibiarkan ngemplang," tuturnya.

Saat ini Research in Motion (RIM), produsen BlackBerry, tak memiliki agen penjualan resmi di Indonesia. Selama ini pemasaran BlackBerry di Indonesia hanya lewat paket dari beberapa operator seluler. Nah, yang langsung mengambil BlackBerry dari RIM cuma Indosat. Telkomsel mengambil dari SingTel dan XL dari Vodafone.

Entah sampai kapan para pedagang tiarap. Yang pasti jika ingin mendapatkan BlackBerry Anda harus punya koneksi dekat dengan pedagang agar tidak diduga aparat yang menyamar. (Bagus Marsudi, Hans Henricus Benedictus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com