Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguak Celah Pasar Bisnis Cemilan Sehat

Kompas.com - 15/04/2009, 08:27 WIB

Andriani memproduksi cheese stick sayurannya sekali dua minggu. Sekali produksi, ia membikin 3 kg - 4 kg untuk masing-masing rasa. "Saya hanya dibantu dua karyawan dengan peralatan yang masih sederhana," akunya.

Pasaran produk Andriani memang masih sedikit. Sejauh ini produknya baru dipasarkan di Bandung, Jakarta, dan Jepara. "Ada orang yang pesan produk saya lalu dijual lagi," ucap ibu dua anak ini.

Dari usaha yang dijalani hampir genap satu semester ini, Andriani mengaku baru mengantongi omzet Rp 3 juta per bulan. Setelah dipotong ongkos produksi dan upah karyawan, margin Andriani hanya 30 persen saja.

Marginnya yang kini direguk Andriani memang masih terbilang minim. Menurut Andriani itu karena dia masih menemui banyak kendala beberapa diantaranya seperti proses edukasi pasar yang masih minim.

Selain itu, Andriani belum punya tempat usaha alias outlet sendiri. "Makanya kedepan kalau modal sudah ada, saya ingin membuat outlet penjualan sendiri di tempat yang strategis," ujar Andriani.

Karena usahanya masih rumahan, Andriani mengakui penetrasi pasarnya masih lemah. Terlebih saat ini dia masih dalam tahap menyusun konsep yang tepat terhadap produknya.

Namun Andriani mencatat, prospek bisnis camilan sehat ini bagus. Dia yakin camilan ini bisa menjadi alternatif bagi mereka yang enggan makan sayur atau mereka yang menginginkan camilan sehat tanpa pengawet. Ya, Andriani menjamin camilan bikinannya tidak mengandung bahan pengawet maupun pewarna. (Anastasia Lilin Yuliantina/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelanggan YouTube Premium Bisa 'Skip' Bagian Video yang Jarang Ditonton

Pelanggan YouTube Premium Bisa "Skip" Bagian Video yang Jarang Ditonton

Software
Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Gadget
Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Software
Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Gadget
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

e-Business
WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

Hardware
Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero 'Tank' Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi 'Jungler'

Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero "Tank" Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi "Jungler"

Game
HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

Gadget
HMD Siapkan 'HMD Arrow', HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

HMD Siapkan "HMD Arrow", HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

Gadget
Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Software
Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer 'Redfall'

Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer "Redfall"

e-Business
5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

Game
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

e-Business
Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com