Tak Mulus, Langkah Tommy Rebut Golkar-1

JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra, untuk bersaing memperebutkan kursi Ketua Umum Partai Golkar tak semulus yang dibayangkan.

Aturan AD/ART Golkar mensyaratkan track record sebagai pengurus partai minimal satu periode kepengurusan untuk maju sebagai ketua umum Golkar. Tommy selama ini tak terlihat aktif dalam kegiatan kepartaian dan tak tercatat sebagai pengurus harian. Ketua DPD Golkar Gorontalo Fadel Mohammad mengatakan, kiprah Tommy di Golkar sangat minim.

"Beliau bukan organisatoris dan belum punya latar belakang di Golkar. Kalau Mbak Tutut (kakak Tommy, Siti Hardiyanti Rukmana) iya, saya pernah di kepengurusan Golkar bersama Mbak Tutut," ungkap Fadel seusai mengikuti Sidang Paripurna Khusus DPD, Rabu (19/8) di Gedung DPR, Jakarta.

Ia sendiri berpendapat, Golkar ke depan seharusnya dipimpin fungsionaris yang sudah malang melintang di partai. Fadel sendiri mengaku sebagai pendukung Aburizal Bakrie sebagai ketua umum berikutnya.

"Kami ingin orang yang punya pengalaman di organisasi dan punya kiprah di Golkar. Saya kan pendukung pendukung Pak Ical. Saya kira dia yang tepat," ujarnya seraya membantah bahwa ketua umum Golkar harus berduit.

Mengenai kelayakan Tommy menjadi pimpinan Golkar, Fadel enggan berpendapat. Menurutnya, setiap orang punya hak untuk mencalonkan diri. Dengan catatan, harus memenuhi persyaratan dan aturan partai. Tommy juga dinilai tak memiliki basis dukungan yang kuat dari internal Golkar.