Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Teror Bom

Pengamat: Motif Teror Masih Diselidiki

Kompas.com - 15/03/2011, 23:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga saat ini belum diketahui secara pasti motif serangan bom yang rencananya diarahkan kepada Ulil Abshar-Abdalla, aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL). Demikian pernyataan Wawan Purwanto, pengamat terorisme, yang dihubungi per telepon, Selasa (15/3/2011) malam.

"Sekarang masih dalam tahap pengumpulan bukti-bukti lapangan. Dari bukti-bukti yang terkumpul barulah dibuat analisis mengenai motif di balik pengiriman bom kepada Ulil," kata Wawan.

Menurutnya, saat ini pihaknya belum bisa menduga-duga tanpa bukti memadai. Entah serangan itu tertuju kepada Ulil secara pribadi, atau Ulil sebagai aktivis JIL, ataupun ada target lain di balik itu, semuanya masih perlu ditelaah, tambahnya.

Lebih lanjut, menurut Wawan, bukti lapangan akan diolah bersama informasi-informasi yang masuk. "Termasuk informasi tentang adanya orang yang mondar-mandir di sekitar lokasi dalam beberapa hari terakhir. Itu perlu diverifikasi kebenarannya," kata Wawan.

Sebagaimana diberitakan, sebuah paket kiriman yang ditujukan kepada Ulil Abshar-Abdalla, aktivis JIL, ternyata berisi bom. Kiriman tersebut dialamatkan ke bekas kantor Ulil di Jalan Utan Kayu, satu kompleks dengan Radio Green dan kantor Institute Studi Arus Informasi (ISAI). Bom tersebut meledak sekitar pukul 16.00 WIB dan melukai tiga orang, dua di antaranya aparat kepolisian yang berniat mengamankan bom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com