Tag Heuer Android Rp 57 Juta

KOMPAS.COM - Sistem operasi Android ibarat madu. Laris manis diserbu orang. Juga deru seru digandeng oleh banyak manufaktur. Tak melulu pabrikan yang selama kurun hidup dan establish-nya di sektor perponselan, tapi juga menarik minat perusahaan yang kondang benar di jalur jam tangan, Tag Heuer.

Merk satu ini memang paling demen melipir-lipir, mencari gadget handheld biar sebaran produknya tak cuma dikenal dalam bentuk arloji. Dulu pernah pula bikin ponsel, tapi dengan OS sekadarnya. Nah, kali ini kepincut pula bikin ponsel kelas wahid bin premium dengan sistem operasi Android yang sedang naik daun.

Tanpa banyak bicara, Tag Heuer merilisnya pada Juli lalu.Faktor bentunya sangatlah lux, mengacu pada desain dasar Tag Heuer yang penuh dengan cita rasa tinggi pada setiap sisinya. Sempurna dan berkelas.Paduan antara bahan baja dan kulit memperlihatkan imaji pada siapa ia dipuja. Sementara itu juga masih ada balutan material kelas mahal macam intan, titanium, dan beberapa lagi makin kentara buat siapa ia dipunya.

Secara teknis sebenarnya faktor inilah yang mencitrakan glamour dan lux itu. Namun sesungguhnya Tag Heuer LINK, begitulah namanya, dilengkapi layar sentuh berukuran diagonal 3,5 inci. Bila mencermati saban spesifikasi sebagai ponsel, rasanya kok tidak beda dengan Samsung Galaxy Ace, ya?

Sebutlah varian OS Android-nya yang masih Froyo (v2.2), lalu kamera mentok di resolusi 5 MP. memang sudah "penganut" jaringan HSDPA dan punya Wi-Fi. Prosesor yang berkecepatan komputasi 1 GHZ, serta ruang memori internal 256 MB.

Gara-gara paduan material yang rupa-rupa itu lah, bobot LINK jadi lebih tinggi ketimbang ponsel Android seukurannya. Tercatat 200-an gram. Tapi tampaknya bukan jadi soal bagi MediaLabs, perusahaan perancang ponsel ini. Toh, ketika orang sudah mengangsurkan uang sebanyak 4.700 euro (sekitar Rp 57 juta), maka bobot bukan lagi soal, teknologi bisa nomor sekian. Yang penting image bagi pemiliknya. Itu versi standar. Yang versi deluxe bisa mencapai 5.000 euro. (ANDRA/FORSEL)