Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gempa Bali

Gempa, Ibu-ibu Menyusui di RSUD Jember Lari

Kompas.com - 13/10/2011, 12:55 WIB
Syamsul Hadi

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com — Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter yang bepusat di sebalah barat daya Nusa Dua, Bali, Kamis (13/10/2011), terasa cukup keras di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Namun, sampai dengan saat ini masih belum ada korban jiwa ataupun kerusakan insfrastruktur akibat gempa tersebut.

Namun, gempa selama hampir lima detik tersebut membuat masyarakat dan ibu rumah tangga kalang kabut. Saat gempa terjadi mereka lari ke halaman meninggalkan rumahnya. Ada kabar bahwa SD Patrang II di Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang, Jember, roboh, akibatnya, puluhan ibu datang untuk menjemput anaknya supaya pulang.

Bahkan, sejumlah wartawan juga datang mengunjungi sekolah itu, tetapi sesampainya di SD Patrang II, ternyata proses kegiatan belajar dan mengajar berlangsung tertib dan aman. Kami mencoba menenangkan ibu-ibu yang datang bahwa kabar itu tidak benar, kata Suit Rahman, Bendahara Komite Sekolah, kepada wartawan.

Gempa yang terasa cukup keras ini sangat dirasakan pula di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soebandi, Jember, sehingga lebih dari 200 pasien rawat jalan berrebut meninggalkan tempat duduknya dan lari ke luar. Mereka saling berebut menuju tempat evakuasi, bahkan ada yang terjatuh karena berebut sampai lebih dulu.

Begitu juga di poli perinatologi atau tempat persalinan, sedikitnya 40 bayi yang menjalani perawatan di ruang itu terpaksa dibawa lari ibunya keluar dari ruang. Mereka juga berebut untuk meninggalkan ruang sampai-sampai tak terasa kalau sedang menyusui, kata dr Yustina Evi Tyaspati.

Staf Badan Kesatuan Bangsa Setiawan mengatakan, sejauh ini masih belum ada laporan dari seluruh wilayah mengenai adanya korban atau kerusakan sarana dan prasaran akibat gempa bumi. Saya mencoba menghubungi seluruh wilayah di 31 kecamatan agar segera memberi laporan jika ada korban jiwa ataupun benda, kata Setiawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com