Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RIM Batalkan Pembuatan BlackBerry Milan?

Kompas.com - 06/01/2012, 08:32 WIB

KOMPAS.com - Rencana Research in Motion (RIM) untuk merilis produk baru yang benar-benar "segar" dengan sistem operasi terbarunya, BlackBerry 10 harus ditunda. Salah satu produk tersebut adalah perangkat BlackBerry ber-slider yang diberi kode 'Milan', dikabarkan batal untuk diluncurkan.

Berdasarkan sumber dari N4BB, perangkat yang bakal dibenamkan sistem operasi terbaru BlackBerry 10 ini bakal dibatalkan peluncurannya. Belum ada alasan tentang pembatalan peluncuran BlackBerry Milan, namun diduga berhubungan dengan perangkat kerasnya.

Hingga saat ini, RIM belum membuat perangkatnya sama sekali karena masih dalam perancangan awal atau masih dalam pengenalan awal (under new product introduction). Selain itu, RIM juga sedang menunggu prosesor LTE dual core dari Qualcomm, sebelum RIM mulai memproduksi BlackBerry Milan.

Selain RIM masih bimbang soal layar 'Milan' ini. Dalam rancangan awal, 'Milan' akan menggunakan layar dengan bentang vertikal sepanjang 4,2 inci. Bentangan layar itu dianggap terlalu "tinggi", kemungkinan RIM bakal mengubahnya.

Sejak awal, BlackBerry juga terkesan menutup-nutupi proyek terbesarnya tahun ini, yaitu BlackBerry 10. Padahal, sistem operasi berbasis QNX ini diklaim mempunyai kinerja lebih baik dibandingkan sistem operasi yang saat ini dipakai.

Sampai sekarang belum jelas apakah ada hubungan antara penundaan peluncuran BlackBerry 10 dengan pembatalan BlackBerry Milan. Bisa jadi karena komponen perangkatnya atau justru sistem operasinya yang belum siap dilepas ke pengguna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com