Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kenaikan Harga BBM

Presiden PKS: Kami Fokus pada Dampak Sosial

Kompas.com - 09/03/2012, 17:45 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menunggu pemerintah menyusun formulasi menghadapi gejolak sosial pascakenaikan harga BBM April 2012. PKS berharap, formulasi tersebut berlaku efektif dan benar-benar membuat masyarakat tidak semakin terpuruk pascakenaikan harga BBM.

PKS secara prinsip memahami bahwa kebijakan menaikkan harga BBM terpaksa diambil pemerintah untuk mengimbangi harga pasar minyak dunia. ''Dalam konteks ini kami tidak punya urusan dengan harga minyak dunia, kami hanya fokus pada dampak sosial setelah kenaikan BBM,'' kata Presiden PKS Lutfi Hasan Ishak saat akan membuka Rakornas Jati Jaya, Bali, Nusra di Surabaya, Jumat (9/3/2012).

Dia khawatir, jika formulasi yang dibuat tidak efektif akan berdampak pada masalah ekonomi yang ujung-ujungnya juga berdampak pada stabilitas politik nasional. ''Kami menunggu formulasi yang disusun oleh menteri terkait untuk dibahas bersama dan dikritisi,'' tambahnya.

Menyikapi kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diterapkan sebagai salah satu kompensasi kenaikan harga BBM, Lutfi mengatakan, BLT hanya bersifat sementara sehingga tidak cukup signifikan untuk ''menyembuhkan'' korban kenaikan harga BBM.

Seperti diberitakan, pemerintah telah mengajukan usulan kenaikan harga BBM bersubsidi Rp 1.500 per liter dalam Rancangan APBN Perubahan 2012. Pemerintah juga menyiapkan empat kompensasi bagi masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga BBM. Kompensasi itu, antara lain, bantuan langsung tunai, menambah jumlah penerima beasiswa bagi masyarakat miskin, menambah jumlah beras untuk rakyat miskin, dan kompensasi bagi sektor transportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com