Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Bakal Restrukturisasi Perusahaan Film Negara

Kompas.com - 20/04/2012, 16:45 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan tidak bosan membuat gebrakan. Kali ini, Perusahaan Umum Perusahaan Film Negara (Perum PFN) menjadi sasaran.

Dalam kunjungan silaturahim ke kediaman Pak Raden atau Pak Suyadi setelah shalat Jumat tadi siang, Dahlan Iskan mengungkapkan keinginan untuk merestrukturisasi PFN. Hal itu dilakukan melihat kondisi PFN yang semakin memprihatinkan. "Tentang PFN sendiri, sebagai perusahaan BUMN, PFN akan direstrukturisasi setelah warisan budaya tersebut diserahkan ke lembaga publik," kata Dahlan di kediaman Pak Raden Jakarta, Jumat (20/4/2012).

Untuk melakukan restrukturisasi PFN, Dahlan Iskan akan mengusahakan agar film-film lama milik PFN untuk diselamatkan terlebih dahulu. Lantas film-film lama dijadikan satu dengan film-film lama yang tersimpan di arsip nasional. "Kalau film-film itu berada di bawah perusahaan BUMN. nanti bisa kurang baik," tambahnya.

Restrukturisasi PFN ini dilakukan karena bercermin dari kasus Pak Raden. Pencipta karakter si Unyil ini merasa tidak mendapat royalti, sejak hak paten film si Unyil dipegang oleh PFN. Pak Raden curiga ada orang-orang yang memanfaatkan hasil jerih payah kekayaan intelektualnya.

Sebelumnya, konsep boneka si Unyil muncul pada tahun 1979. Ide awalnya dari Direktur PFN GI Dwipayana (Dipo) untuk menciptakan sebuah film anak-anak yang bertemakan pendidikan. Namun tidak terlepas dari unsur hiburan dan pembuatan mudah.

Saat itu, drs Suyadi yang kini dikenal sebagai Pak Raden ditugaskan untuk membuat tokoh dan muncullah karakter si Unyil tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com