Tokyo, Kompas
Wartawan
Salah satu agenda penting di Jepang adalah keikutsertaan Indonesia dalam pameran Japan Association of Travel Agents 2012. Kali ini merupakan keikutsertaan Indonesia yang ke-12 sejak acara itu digelar. Acara ini diikuti paling tidak 150 negara. Indonesia mengirimkan 30 pelaku usaha pariwisata Indonesia.
”Jepang menjadi pasar yang penting bagi industri pariwisata Indonesia. Saat ini kunjungan wisata dari Jepang menempati urutan kelima dari seluruh wisatawan. Target sampai akhir tahun ini sebanyak 450.000 orang,” tutur Mari.
Sampai dengan Juli 2012, kunjungan wisatawan ke Indonesia tumbuh 4,5 persen dibandingkan dengan tahun 2011. Wisatawan dari Jepang tahun 2010 sebanyak 406.011 orang. Angka ini bertambah 2,24 persen pada tahun 2011 sebesar 415.088 orang.
Setelah tiba di Tokyo, Kamis pagi, Mari langsung menggelar pertemuan dengan pelaku industri wisata dan pemerintah. Mari menemui pemimpin perusahaan Sony Music Entertainment Japan Inc. ”Kami ingin belajar dari Sony mengembangkan industri kreatif. Kami sama-sama menganggap pembajakan menjadi tantangan yang harus diselesaikan. Menghadapi itu, perlu ide kreatif, misalnya, membangun gedung konser agar ada pendapatan muncul dari sektor lain,” ujarnya lebih lanjut.
Mari selanjutnya menggelar pertemuan dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Yukio Edano di Tokyo. Kedua menteri membicarakan kerja sama terkait pengembangan industri kreatif dalam bidang animasi, mode, desain, dan kuliner. ”Tidak lama lagi kami ingin Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri datang ke Jakarta dalam acara pekan kreatif,” kata Mari.
Mari juga bertemu dengan asosiasi pelaku usaha wisata yang melayani pasar Jepang.
David John, Chief Operating Officer CurioAsia, perusahaan yang bergerak dalam bidang desain dan pariwisata, menyatakan, upaya Pemerintah Indonesia mendekati Jepang adalah hal yang positif. Namun, pendekatan dengan sektor swasta dan Pemerintah Jepang harus dilanjutkan dengan tindakan nyata.
”Jangan hanya berhenti pada pendekatan, pertemuan, dan tanda tangan kesepakatan. Tetapi, harus ada langkah berikutnya,” kata David John.