Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RIM Minta Maaf ke Pengguna BlackBerry di Indonesia

Kompas.com - 04/10/2012, 11:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gangguan layanan pesan instan BlackBerry Messenger yang tejadi pada Rabu (3/10/2012) siang mulai bisa digunakan pada pukul 17.00 WIB. Research In Motion (RIM), selaku produsen smartphone dan penyedia layanan BlackBerry, meminta maaf kepada semua pengguna atas gangguan yang terjadi kemarin.

"Kami mohon maaf kepada pengguna kami untuk ketidaknyamanan yang dialami," ujar Public Relations Manager RIM Indonesia Yolanda Nainggolan dalam sebuah pernyataan yang diterima KompasTekno kemarin pukul 19.30 WIB.

Gangguan layanan BBM terjadi di kawasan Asia Pasifik sehingga dampaknya dirasakan di Indonesia. RIM menegaskan bahwa gangguan BBM ini sudah teratasi sepenuhnya.

"Kami memberitahukan bahwa gangguan layanan yang dialami oleh pengguna kami di APAC (Asia Pasifik), untuk mengirim dan menerima BBM, kini sudah kami selesaikan, dan layanan BBM sudah dapat digunakan kembali," tambah Yolanda.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat, gangguan layanan BlackBerry yang terjadi kemarin adalah yang ketiga di tahun 2012. "Kami menyayangkan gangguan teknis yang kembali terjadi di pihak RIM," kata Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto.

Gatot menjelaskan, gangguan pertama dan kedua terjadi pada 30 Maret dan 15 Agustus 2012. Gangguan terjadi pada layanan e-mail BlackBerry.

Gangguan yang ketiga terjadi kemarin pada layanan BlackBerry Messenger.

Kemenkominfo meminta jaminan kepada RIM agar kejadian serupa tak terulang lagi, apalagi banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan smartphone dan layanan BlackBerry untuk komunikasi sehari-hari.

Pesan palsu yang menakut-nakuti

Setelah layanan BlackBerry Messenger bisa digunakan lagi kemarin sore, muncul pesan palsu bernada menakut-nakuti kepada pengguna BlackBerry. Tak diketahui siapa penyebar pesan tersebut, yang jelas pesan itu berisi informasi tak benar dan mengatasnamakan RIM.

Yolanda mengatakan, pesan itu bukan berasal dari RIM. "RIM tidak pernah mengeluarkan pengumuman apa pun lewat broadcast message di BBM," katanya. Jika ada gangguan layanan BlackBerry, maka RIM akan memberi informasi kepada operator seluler dan media massa.

Oleh karena itulah, ia meminta agar pengguna BlackBerry tidak melanjutkan atau mem-broadcast pesan tersebut.

Berikut isi pesan palsu yang terkesan menakut-nakuti pengguna BlackBerry Messenger:

Pesan ini untuk menginformasikan semua pengguna kami, bahwa server kami baru saja benar-benar penuh, jadi kami meminta bantuan Anda untuk memperbaiki masalah ini.

Kita perlu pengguna aktif kami untuk mengirim ulang pesan ini ke semua orang di daftar kontak Anda untuk mengkonfirmasi pengguna aktif kami yang menggunakan BlackBerry Messenger, jika Anda tidak mengirim pesan ini ke semua kontak BlackBerry Messenger Anda maka account Anda akan ditetapkan tidak aktif dengan konsekuensi dari kehilangan semua kontak Anda.

Simbol akan meng-update otomatis dalam BB Anda, ketika Anda menyiarkan pesan ini. Blackberry Anda akan diperbarui dalam waktu 24 jam itu akan memiliki baru lay out dan warna baru untuk chatting.

Dear Blackberry pengguna, Kita akan melakukan update untuk BBM dari 11:00 sampai 05:00 ini ke hari.

Anda jika Anda tidak mengirimkan ini ke semua kontak Anda memperbarui Anda akan dibatalkan dan Anda tidak akan diizinkan untuk chatting dengan kontak Anda sebagai Anda memiliki version.If pic lama tampilan Anda tidak akan berubah, itu karena 'Blackberry 'adalah memperbarui, silahkan kirim pesan ini ke semua kontak.

Bukan broadcast sembarangan Ini serius!! Bisa di cek"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com