Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SEMENANJUNG KOREA

Korut: Presiden Korsel Penyebar Fitnah

Kompas.com - 27/03/2013, 13:39 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com — Korea Utara, Rabu (27/3/2013), menuding Presien Korea Selatan, Park Geun-hye, membuat fitnah dan provokasi setelah memperingatkan Pyongyang untuk meninggalkan program persenjataan nuklirnya atau mengalami kebangkrutan.

Komite untuk Reunifikasi Damai Korea, sebuah badan Pemerintah Korut untuk propaganda dan masalah-masalah Korea, mengatakan, Presiden Park mengikuti kebijakan garis keras anti-Utara seperti pendahulunya, Lee Myung-bak.

"Jika (Presiden Park) meneruskan jalan konfrontasi seperti pendahulunya si pengkhianat Lee, mengabaikan peringatan dari DPRK (Korut), dia akan menghadapi kehancuran," kata badan itu.

Komite tersebut juga mendesak Presiden Park untuk bersikap baik, berpikir terang bahwa kata-kata yang salah bisa berujung kehancuran, di tengah meningkatnya suhu politik di Semenanjung Korea.

"Pemimpin Korea Selatan saat ini membuat, memaki, dan memfitnah DPRK," ujar komite itu sambil menambahkan pernyataan Park itu adalah sebuah retorika konfrontatif yang tak bisa dimaafkan.

Komite Pemerintah Korut ini bahkan mengulangi pernyataan yang menyerang sisi jender Park Geun-hye sebagai presiden perempuan pertama Korea Selatan.

"Kami sebelumnya sudah mengingatkan si "kibasan rok" yang beracun," kata komite.

Kibasan rok atau dalam bahasa Korea disebut "chima baram" adalah ledekan khas Korea merujuk sosok perempuan yang dianggap sok berkuasa dan dominan.

Pada Selasa (26/3/2013), Presiden Park memperingatkan Korea Utara bahwa satu-satunya "jalan keselamatan" adalah menghentikan ambisi nuklir dan program pengembangan misil balistik. Selain itu, Park juga meminta Korea Utara untuk mengubah kebijakannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com