Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Rancang Persinyalan Kereta Api Berbasis Komputer

Kompas.com - 27/08/2013, 09:46 WIB
Di tengah-tengah kemajuan teknologi transportasi perkeretaapian dunia yang semakin maju, dan melihat kondisi dalam negeri yang masih banyak bergantung akan produk-produk impor, ternyata masih ada industri perkeretaapian lokal, PT Len-Industri, yang cukup serius mengembangkan teknologi persinyalan kereta api.

Bermodal pengalaman dan keyakinan, mereka mengembangkan teknologi persinyalan dalam waktu cukup lama untuk menguasai teknologi ini. Saat ini, produk mereka yang terbaru merupakan hasil kerja sama konsorsium antara PT Len-Industri dengan Kementerian Riset dan Teknologi dan Kementerian Perhubungan dibantu oleh ITB, ITS, dan BPPT.

Produk persinyalan terbaru ini menggunakan teknologi CBI (Computer Based Interlocking) atau SIL03 (System Interlocking Len untuk seri yang ke-3) dalam serial produk yang dimiliki PT Len-Industri.

Produk ini mempunyai karakteristik dalam penghematan komponen dan peningkatan TKDN sampai 60 persen. Prototipe produk CBI yang pertama telah berhasil di-launching oleh Menteri Perhubungan bersama-sama Menteri Negara Riset dan Teknologi pada bulan Desembar 2012 di stasiun Gumilir, Cilacap. 

Sejak dipasang sampai sekarang, produk ini mengalami beberapa kali improvement. Ini semua merupakan bagian dari pengujian dan improvement teknologi yang memang seharusnya dijalankan untuk mematangkan teknologi tersebut.

Baru-baru ini teknologi ini juga mendapatkan penghargaan yang cukup penting di lingkungan Kementerian BUMN dengan masuk kategori “The Best Technology Innovation of Infrastructure Sectors”.

Sebuah penghargaan yang diberikan oleh Kementerian BUMN untuk produk-produk yang dihasilkan oleh industri BUMN. Sebuah penghargaan yang cukup memotivasi industri untuk mengambil peran dalam pengembangan teknologi.

Bagi Kemenristek, momen tersebut menjadi pembuktian bahwa apa yang dilakukan Kemenristek dengan program konsorsiumnya sudah terbukti benar dan membuahkan hasil. Model ABG (Academic, Business, and Government) seperti ini dapat diterapkan untuk pengembangan produk-produk yang lain.

Secara nasional kebijakan Kemenristek dalam pengembangan teknologi di industri akan meningkatkan peran industri tersebut dalam peningkatan daya saing. (ad5-dep4/ humasristek)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com