Chief Financial Officer Nokia Timo Ihamuotila, yang juga menjabat sebagai presiden sementara, mengatakan bahwa Nokia Solutions and Networks adalah perusahaan yang sangat efisien dan dapat berinvestasi dengan cara bijaksana.
Persaingan bisnis infrastruktur jaringan semakin ketat
Bisnis infrastruktur jaringan telekomunikasi saat ini makin disesaki oleh perusahaan asal China yang berani memberi harga lebih murah. Baik Ercisson, Nokia Solutions and Networks, Alcatel-Lucent, Huawei, maupun ZTE berlomba menjalin kerja sama dengan operator seluler untuk memperbarui infrastruktur telekomunikasinya menuju teknologi 4G LTE.
"Teknologi 4G adalah bisnis dengan margin tinggi karena ada teknologi baru yang dipatenkan, dan hanya ada beberapa pemain yang menawarkan itu," kata Mikko Ervasti, analis dari Evli Bank di Finlandia.
Menurut lembaga riset Gartner, Nokia Siemens Networks (sekarang Nokia Solutions and Networks) menguasai 15 persen pangsa pasar peralatan jaringan seluler global pada akhir 2012. Posisi pertama masih ditempati Ericsson dengan 35 persen, lalu diikuti Huawei asal China dengan 17 persen.
Beberapa analis percaya Nokia Solutions and Networks bisa menjadi bisnis yang solid bagi Nokia. "Ini akan mendapatkan keuntungan baru, dengan menawarkan upgrade teknologi 4G. Ada peluang untuk menjadi pemasok besar untuk jaringan dan peralatan telekomunikasi di seluruh dunia," tutur Hannu Rauhala, analis Pohjola Bank di Finlandia.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
- Microsoft Akuisisi Nokia