Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Kolaborasi di Tepi Margonda

Kompas.com - 26/09/2013, 20:59 WIB

Code Margonda merupakan lokasi coworking pertama di Depok, Jawa Barat, sebuah kota satelit yang kebanyakan warganya bekerja di Jakarta.

Namun Jakarta, meski banyak membawa angin surga, juga merupakan neraka bagi kaum pekerja tersebut. Terutama neraka yang bernama kemacetan.

Jalan menuju Jakarta dari Depok terbatas pada beberapa akses yang superpadat, yang praktis terkonsentrasi di Margonda Raya.

Jalan utama Kota Depok ini bagaikan urat nadi yang kelelahan, ukurannya yang semakin hari seakan bertambah lebar itu membuat jalan yang pernah "hijau" ini tampak gersang dan tak bersahabat.

Kemacetan yang menyambut pengguna jalan jadi hidangan pembuka sebelum menghadapi kemacetan yang lebih parah lagi di Jakarta. Atau, hidangan penutup di malam hari.

Sebagian warga Depok pun bertanya-tanya: apakah tidak memungkinkan untuk membangun pusat ekonomi sendiri di Depok? Sehingga warganya tak harus melulu lari ke Jakarta di siang hari?

Apalagi, di Depok terdapat kampus seperti Universitas Indonesia dan Universitas Gunadarma yang seharusnya melahirkan lulusan yang mumpuni. Mengapa mereka harus meninggalkan Depok untuk bekerja?

Maka muncul semangat untuk membangun semacam "kemerdekaan" bagi Depok. Untuk bisa berdiri sebagai kekuatan yang diperhitungkan, selain sebagai tempat pulangnya para pekerja.

Semangat semacam itu yang kemudian mendorong banyak perusahaan berdiri di Depok. Termasuk perusahaan rintisan digital, yang populer disebut startup.

Beberapa studio pengembang peranti lunak hadir di Depok dengan kiprah yang tak bisa diremehkan. Sebut saja Studio Independent, Badr Interactive, atau Tanoshii Creative Studio.

Banyak juga yang bergerak di bidang web development, digital marketing, dan bisnis digital lainnya. Atau, ada juga yang bisnis utamanya adalah produk non-digital, tapi aktif memanfaatkan teknologi untuk mendukung bisnisnya.

Kolaborasi komunitas

Code Margonda diinisiasi oleh perusahaan rintisan semacam itu. Mereka adalah Duet Tommy Herdiansyah dan Febrian Shandy Rifano dari Dynamic Nusantara Digital (DND) serta Didi Diarsa dari Furniture Aktif.

"Code Margonda didirikan bukan hanya sebagai tempat bekerja. Tempat ini adalah milik komunitas, yang selama ini kesulitan saat ingin menggelar acara di Depok," ujar Tommy, dalam DepCon #6.

Malam itu, DepCon menghadirkan belasan orang anggota komunitas untuk berdiskusi mengenai kolaborasi dan coworking space.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com