Siapa tokoh utamanya?
Di satu sisi ada keinginan mendatangkan investasi asing, yang akan membawa devisa dan (harapannya) ikut memutar roda ekonomi dalam negeri. Di sisi lain adalah keinginan untuk menumbuhkan industri dalam negeri.
Dan kedua hal itu memang bisa —bahkan harus— dijalankan secara bersamaan. Mereka yang datang berinvestasi (menginvasi?) Indonesia, silakan datang. Tapi Indonesia sendiri harus mampu melahirkan kekuatan yang mampu bersaing.
Di sektor gadget, harapannya sudah ada, meskipun baru sedikit saja. Lihat saja merek lokal, seperti Mito atau Cross (sekarang Evercoss) yang terus bergeliat di segmennya.
Atau, lihat juga lini Andromax dari Smartfren yang terbukti masih punya taring di segmen tertentu. Perangkat yang lahir dari kebutuhan untuk memasarkan layanan data berbasis CDMA ini sekarang menjadi segmen tersendiri yang cukup "menggigit" di pasaran.
Belum lagi produk dari MLW Telecom yang mengusung merek Speedup. Setelah banyak bertarung di arena modem dan kartu data, Speedup mulai berani unjuk gigi di arena tablet dan smartphone.
Ya, beberapa pihak mungkin akan berkomentar begini: "Itu kan produk-produk buatan China yang dikasih merek Indonesia!"
Pernyataan itu tak sepenuhnya benar. Pertama, produk-produk itu memang diproduksi di China (atau Taiwan). Apa salahnya dengan hal itu? Bukankah perangkat Apple juga Made in China, tapi Designed in California?
Kedua, tidak semua jajaran produk "merek lokal" tadi adalah murni repackaging. Ada juga yang mengalami proses intelektual di Indonesia. Ya, semacam Designed in Indonesia, Made in China lah.
Tapi tulisan ini tidak bermaksud untuk meminta konsumen menggunakan produk-produk di atas semata-mata karena memiliki merek Indonesia. Keputusan untuk membeli haruslah berdasarkan: mutu produk, kebutuhan konsumen, dan nilai produk.
Jika prasyaratnya memang belum terpenuhi, untuk apa memaksakan diri menggunakan produk yang tidak cocok?
Berani premium dong!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.