Pada ketiga tahapan tersebut (Sunrise, Grandfather, dan Landrush), apabila terjadi sengketa atau ada dua atau lebih pendaftaran nama domain .id yang sama dan semuanya memenuhi syarat, maka Pandi akan melakukan lelang.
Pendaftar yang mengajukan penawaran tertinggi (biaya akuisisi tertinggi) berhak menggunakan domain .id yang didaftarkan.
Pandi akan mengembalikan biaya akuisisi bagi pendaftar yang tidak mendapat hak menggunakan nama domain .id. Namun, biaya administrasinya tidak dikembalikan.
Tahap General Availability (mulai 17 Agustus 2014)
Setelah tiga tahapan itu selesai, maka masuklah pada tahap General Availability. Di sini, semua warga dan institusi di Indonesia bisa mendaftarkan domain .id dengan prinsip “siapa cepat, dia dapat", sebagaimana umumnya berlaku.
Di tahap ini, pendaftar tidak dikenakan biaya administrasi dan biaya akuisisi.
Biaya tahunan untuk domain akhiran .id akan ditetapkan sebesar Rp 500.000 per tahun (sebelum PPN). Biaya tahunan untuk domain .id memang lebih tinggi, karena Pandi berpendapat bahwa domain tersebut premium. Hal yang sama juga berlaku di banyak negara.
Info lengkap soal pendaftaran domain "Apapun.id" dapat dilihat di tautan ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.