Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intel Makin Getol dengan “Internet of Things”

Kompas.com - 17/07/2014, 10:43 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Channel Business Director Intel Indonesia Harry K. Nugraha

KOMPAS.com - Internet of Things (IoT) adalah konsep masa depan di mana semua perangkat saling terhubung dengan jaringan internet. Interkoneksi ini memungkinan aneka macam skenario di berbagai bidang, misalnya lampu dan AC rumah yang bisa dikendalikan dari jauh.

Raksasa chip Intel tak mau ketinggalan dengan tren IoT yang belakangan makin mengemuka. Pabrikan yang mengklaim memiliki pengalaman selama 35 tahun mengembangkan konsep IoT ini ingin menjadi tulang punggung penetrasi IoT secara global melalui produk-produknya.

“Dalam hal ini, Intel memiliki prosesor Quark dan Galileo untuk digunakan di microcontroller, ada pula Edison yang memadatkan komputer utuh dalam kemasan seukuran SD Card,” ujar Channel Business Director Intel Indonesia Harry K. Nugraha saat ditemui usai acara Media Gathering Intel di Jakarta, Rabu (16/7/2014).

Produk-produk chip Intel tadi bisa digunakan di beragam perangkat dalam berbagai industri, mulai dari transportasi, retail, hingga kesehatan, untuk menjalankan protokol machine to machine. “Jadi bentuk komputernya itu tak melulu yang memiliki layar dan keyboard,” imbuh Harry.

IoT memang menjadi salah satu fokus utama Intel di masa depan, berdampingan dengan bidang-bidang utama lain, seperti mobile dan wearable device.

Awal bulan ini, Intel bersama dengan Broadcom, Dell, dan Atmel dan Samsung Electronics mendirikan Open Interconnect Consortium untuk mengatur standar interkoneksi perangkat yang tergabung dalam IoT.

Namun konsorsium tersebut bukan satu-satunya karena ada penentu standar lain bernama AllSeen Alliance yang didirikan Desember tahun lalu. Anggotanya mencakup Haier, LG Electronics, Panasonic, Qualcomm, Sharp, Technicolor, Silicon Image, dan TP-Link.

Skala IoT akan terus tumbuh di masa depan. Pada 2020, lembaga riset Gartner memprediksi Internet of Things akan dihuni sebanyak 26 miliar perangkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com