Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu "Keajaiban" Baru Apple

Kompas.com - 08/09/2014, 10:08 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
KOMPAS.com - Di tengah skandal pembobolan iCloud, Apple diharapkan bisa memunculkan lagi "keajaiban" baru dalam peluncuran produknya, 9 September 2014. Bisakah Apple memunculkan lagi hal besar sebagai ikon pembuat gadget?

Seperti yang jamak terjadi selama ini, Apple membisu menjelang jadwal peluncuran produk baru pada Selasa (9/9/2014). Hajatan tersebut akan digelar di salah satu pusat seni pertunjukan, tempat pendiri Apple mendiang Steve Jobs memperkenalkan komputer Macintosh pada 30 tahun lalu.

Para pemerhati berharap Apple memunculkan produk yang lebih keren dibandingkan iPhone -dan semoga lebih signifikan- berupa produk semacam iWatch, pada acara yang akan dipimpin oleh CEO Apple, Tim Cook, itu.

Pilihan lokasi untuk peluncuran produk ini memicu pembicaraan bahwa Apple akan meluncurkan produk komputasi wearable berupa smartwatch bertema kesehatan, dengan cara serupa saat Apple mengambil alih dominiasi produk smartphone, table, dan MP3 player lewat iPhone, iPad, dan iPod.

"Ini mungkin adalah hal besar terakhir yang Steve akan berikan pada kita," komentar Presiden Creative Strategies, Tim Bajarin. "Ini adalah desain Tim Cook, tapi asalnya adalah perjalanan kesehatan Steve."

Melampaui capaian di industri musik

Menurut Bajarin, dorongan bagi Apple untuk membuat produk wearable berasal dari Jobs berikut kefrustasiannya saat menjalani sistem perawatan kesehatan selama berjuang melawan sakit yang akhirnya merenggut nyawanya pada 2011.

Apple dapat menggunakan fasilitas penyimpan data online iCloud untuk diagregasikan dengan informasi kesehatan. Fungsi ini bisa menjadi mediator untuk industri perawatan kesehatan.

"Anda bisa lihat Apple akan bisa berperan lebih besar di sini daripada di industri musik," ujar Bajarin merujuk pada kiprah iTunes di industri musik.

Sebelumnya, Cook telah menyatakan bahwa produk wearable akan lebih masuk akal dipasang di pergelangan tangan dibandingkan dibuat dalam wujud kacamata laiknya Google Glass.

Apple telah menyelaraskan sistem operasi mobile baru yang memungkinkan sistem pembayaran mobile digabung termasuk dengan platform kesehatan, bisa dikemas pula dalam rupa iWatch untuk pelacakan, pencarian restoran, pengisian pulsa, sekaligus terhubung dengan iPhone dan iPad.

Meskipun Apple bukan yang pertama menanamkan "kecerdasan" ke dalam perangkat yang bisa dikenakan, perusahaan ini punya peluang menaikkan posisi tawar bermodalkan merek dagang yang mengombinasikan gaya dan inovasi.

"Apple tidak mengenalkan MP3 player, tapi mereka membuatnya lebih baik. Mereka tidak menciptakan smartphone, tapi mereka membuatnya lebih baik. Mereka tidak menciptakan tablet, tapi mereka membuatnya lebih baik," kata Bajarin. "Mereka menempatkan desain jenius dengan konten dalam jaringan yang bisa dikenakan."

Apple diperkirakan juga akan menawarkan iWatch dalam bentuk dan desain yang menarik para pengembang perangkat lunak untuk menyesuaikan aplikasi bagi perangkat yang belum akan tersedia di pasar selama beberapa bulan mendatang. "Saya percaya akan ada produk bersejarah lain dari Apple," kata Bajarin.

Mendorong lagi laju iPhone

Diyakini pula dengan sangat kuat, dalam waktu yang tepat pula, Apple akan memperkenalkan generasi baru iPhone dengan bentangan ukuran yang memasuki cita rasa phablet, gabungan antara fitur smartphone dan tablet.

"Terus terang itu salah satu hal yang harus mereka lakukan untuk meningkatkan posisi mereka di pasar," kata analis Forrester Frank Gillet soal versi iPhone layar besar. "Sebagian besar popularitas pasar smartphone telah dikendalikan layar besar."

Ada pertumbuhan dalam penjualan iPhone, tetapi lebih lambat daripada pesaingnya seperti Samsung. Smartphone andalan Apple itu punya pangsa sekitar 40 persen di pasar terkemuka Amerika Serikat, tetapi di seluruh dunia hanya meraup pangsa pasar 12 persen, berdasarkan survei-survei yang ada.

Analis Gartner Van Baker memprediksi Apple akan meluncurkan iPhone 6 dengan layar 4,7 inchi dan kemungkinan sekaligus versi layar 5,5 inchi. Fitur baru iPhone diharapkan pula memunculkan peluang kehadiran layanan dompet mobile, sebagai penantang bagi Square ataupun Google Wallet.

Penghapus lebam Apple

Apple diperkirakan akan mengundang kepercayaan orang dengan data keuangan dan kesehatan, sebagai pengganti atas lebam yang muncul setelah bocornya foto telanjang selebritis pemenang Oscar, Jennifer Lawrence, dari layanan iCloud.

Menurut Apple, tak terjadi kebobolan di sisi iCloud atas insiden tersebut. Apple menyatakan kebocoran itu lebih karena para selebritis yang akunnya diretas telah menggunakan password yang mudah ditebak, atau para selebritis ini tertipu dan memberikan data pribadi ke akun penjahat cyber yang bertindak seolah-olah sebagai Apple.

Meski demikian, Cook mengatakan kepada Wall Street Journal, bahwa Apple akan meningkatkan keamanan iCloud dengan mengirimkan peringatan pengubahan password secara berkala atau saat ada akses iCloud dari piranti baru.

Jack Gold, analis dari J Emas Associates, berpendapat, "(Keriuhan soal peretasan) ini akan pergi, kecuali itu terjadi lagi dalam waktu dekat. Namun (kebocoran tersebut) jelas meninggalkan lebam hitam di mata bagi Apple."

Bila acara Apple pada Selasa mendatang bisa menghadirkan harapan baru, secercah sinar ini diyakini akan menghapus lebam dari kebocoran data para selebritis. "Setelah pasar memahami apa yang Apple lakukan di sini dan potensi utama yang ada, mereka akan menyadari bahwa Apple punya blockbuster lain," kata Bajarin.

Adakah secercah sinar itu benar-benar ada? Selasa mendatang, penentuan masih ada atau tidaknya "keajaiban" Apple itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com