Namun, pihak-pihak di belakang BBM Money tetap meyakini bahwa layanan ini memiliki peluang besar untuk tumbuh karena bersandar pada aplikasi chatting BBM yang sudah akrab dengan kalangan pengguna smartphone di Tanah Air.
“Kami, misalnya, melihat bahwa banyak orang memakai BBM untuk menjual barang. Biasanya transaksi akhir dilakukan secara manual lewat ATM. Nah, BBM money bisa sangat memudahkan dalam hal itu,” sebut Wakil Presiden Eksekutif Monitise, Darren Sugden.
Senada dengan Sugden, Talbot menambahkan bahwa masih ada kelebihan lain dari BBM Money dibandingkan layanan sejenis. Pengguna, misalnya, tak diharuskan memiliki rekening bank tertentu.
Orang yang tidak punya rekening bank sekalipun bisa melakukan transaksi karena uang dapat ditransfer ke akun BBM Money milik pengguna.
“Anda pun tak harus terikat dengan operator seluler tertentu, bebas memilih yang mana saja dan tetap bisa memakai BBM Money,” lanjut dia.
Talbot mengatakan pihaknya berniat mengembangkan layanan BBM Money ke negara lain di luar Indonesia, tapi dia mengaku belum menentukan negara mana saja yang disasar.
“Masing-masing negara punya persyaratan, kebutuhan, dan perizinan berbeda. Di Indonesia, semua aspek yang dibutuhkan sudah ada. Di sini penetrasi kartu kredit dan kartu debit rendah sehingga menimbulkan peluang untuk mobile payment,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.