Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2014, 21:08 WIB
Wicak Hidayat

Penulis

"Saya lihat di sini luar biasa, dari anak, orangtua, sehat, difabel, bahkan bayi pun dibawa. Mereka bermain sebagai keluarga," ujarnya kagum.

Ragam permainan yang ditampilkan di Essen '14 memang sangat luas. Mulai dari game kelas berat, seperti Russian Railroads, Murano atau Istanbul hingga permainan anak-anak seperti Feuerdrachen (Naga Api), Alien Alarm atau UFO Farmer.

Selain itu terdapat game seperti Lift It! yang menghadirkan permainan motorik mengangkat balok dengan kait yang dipasangkan pada ikat kepala. Ada pula game-game yang menghadirkan persilangan antara dunia digital dengan konvensional.

"Permainan yang ada di sini bisa menyatukan kembali ikatan keluarga. Di Indonesia, orang-orang mulai menjadi sangat individual, karena terlalu sibuk bermain gadget," kata Lolly.

Lolly berharap industri tabletop game juga akan berkembang di Indonesia, dengan lebih banyak yang memproduksi maupun memainkannya. Hal ini diharapkannya akan mengembalikan budaya kebersamaan keluarga yang sebenarnya adalah budaya Indonesia juga.

"Dulu kita bermain bersama di bawah terang bulan. Sekarang (lewat tabletop game) bisa bermain bersama juga. Ada tertawa bersama, bercanda dan bahkan untuk anak kecil ada berlatih membaca dan berhitung, serta melatih motorik karena harus memegang benda-benda," Lolly melanjutkan.

Terbesar

Essen Spiel '14 mencatatkan jumlah pengunjung 158.000, naik dari tahun sebelumnya 156.000. Hal ini terjadi meskipun pada dua hari terakhir acara tersebut ada mogok kereta api antar kota, yang menghambat kedatangan pengunjung dari kota-kota lain di Jerman.

Menurut keterangan dari Friedhelm Merz Verlag, penyelenggara Essen Spiel '14, gelaran kali ini adalah yang terbesar dan paling internasional selama 32 tahun penyelenggaran Essen Spieltage.

Dalam gelaran kali ini, ada 832 eksibitor, dari 41 negara. Luas area Messe Essen yang digunakan untuk gelaran kali ini mencapai 58.000 meter persegi. Ini termasuk area Hall 4 yang sebelumnya tidak digunakan untuk Essen Spiel.

Data tersebut membuat pihak penyelenggara berani menyatakan acara kali ini adalah yang terbesar yang pernah mereka adakan. Bahkan, terbesar di dunia.

Memang, semangat bermain dari Essen Spiel '14 sangat terasa. Antara mereka yang hadir pun dapat dirasakan keakraban yang terjalin, meskipun sebelumnya tidak saling kenal.

Meskipun di dalam game saling berkompetisi, tak ada pihak yang merasa perlu marah-marah dan menyalahkan saat kalah dalam permainan. Setelah permainan usai, semua tetap akrab dan mungkin justru semakin akrab.

Semangat semacam itu agaknya perlu ditularkan ke masyarakat Indonesia. Semangat positif yang muncul dari game dengan nilai positif pula. Ayo main, Indonesia!

Penulis: Wicak Hidayat adalah wartawan KompasTekno. Tulisan ini adalah bagian dari catatan perjalanannya ke Essen Spiel '14, 16-19 Oktober 2014 di Kota Essen, Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com