Meskipun mengalami nasib yang sama, kasus yang menyebabkan keluarnya larangan penjualan produk tersebut ternyata berbeda di antara kedua vendor ini.
Xiaomi diperintahkan untuk menghentikan penjualan produk hasil besutannya karena dianggap melanggar hak cipta yang dimiliki oleh Ericsson.
Sementara, seperti KompasTekno kutip dari The Next Web, Rabu (17/12/2014), OnePlus mendapat larangan penjual akibat masalah hak eksklusif sistem operasi yang digunakannya.
Adalah sebuah brand lokal India bernama Micromax yang memasukkan tuntutannya kepada OnePlus di Pengadilan Tinggi Delhi.
Menurut Micromax, mereka sudah memiliki kerjasama eksklusif dengan Cyanogen untuk memasarkan perangkat dengan Android "polos" hasil pengembangan Cyanogen di India.
Nah, produk OnePlus One juga berjalan di sistem operasi bikinan Cyanogen. Oleh karena itu, Micromax menganggap OnePlus telah melanggar hak eksklusif yang didapatkannya langsung dari Cyanogen tersebut.
Terkait dengan tuntutannya ini, Micromax berkata bahwa mereka telah mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk mendapatkan hak eksklusif. Oleh karena itu, Micromax bisa saja mendapatkan kerugian, jika OnePlus diizinkan untuk melakukan penjualan di India.
Untuk sementara ini, OnePlus dilarang untuk menjual dan mengimpor perangkat berbasis sistem operasi Cyanogen di India. Meskipun begitu, OnePlus masih diizinkan untuk menjual habis sisa stock perangkat mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.