Seperti disampaikan dalam keterangan resmi, yang diterima KompasTekno, Selasa (23/12/2014), sebanyak 45 anak muda Surabaya telah terpilih mengikuti program itu sebagai angkatan pertama.
Program yang diselenggarakan oleh Kibar bersama dengan Pemerintah Kota Surabaya, Spazio, Suara Surabaya FM, dan Enciety itu disebut-sebut sebagai inkubator tingkat kota pertama di Indonesia.
“Surabaya merupakan kota dengan modal yang sangat lengkap untuk mengembangkan industri kreatif dan teknologi, di mana anak muda dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah, bahkan nasional," kata Yansen Kamto, Chief Executive Kibar.
Program Start Surabaya ini digelar juga dengan maksud mempersiapkan Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
“Sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Indonesia harus siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Caranya adalah dengan bergerak menuju bentuk ekonomi baru yang berbasis pengetahuan dan berlandaskan modal intelektual dan kreativitas manusia (knowledge-based economy)," ujar Tri Rismaharini, Walikota Surabaya.
Gelombang pertama Start Surabaya akan dimulai pada awal Januari 2015, dan akan berlangsung selama tiga bulan. Para finalis akan ditempatkan di Forward Factory, sebuah coworking space atau kantor bersama di Surabaya.
Forward Factory juga akan menjadi ajang kolaborasi berbagai komunitas dan pebisnis kreatif dan teknologi di Surabaya dan sekitarnya seperti Beon, Soledad & The Sister Co., Ayorek!, Waft Lab, Layaria, Kreavi, dan Fotografer.net.
Start Surabaya diluncurkan pada 9 November 2014 lalu oleh Tri Rismaharini, Walikota Surabaya. Selama tiga minggu pembukaan pendaftaran secara online, Start Surabaya menjaring 568 peserta yang sebagian besar merupakan mahasiswa dari kampus dan universitas di Surabaya.
Kemudian, seleksi dilakukan dan 125 peserta dipanggil untuk wawancara. Dari hasil wawancara itu, pada hari Minggu, 21 Desember 2014 dalam acara Sunday Market Vol. 08 yang diadakan di Surabaya Town Square, Start Surabaya mengumumkan 45 finalis.
Para peserta itu memiliki rata-rata usia 21 tahun dengan latar belakang pendidikan dan keahlian yang berbeda-beda, mulai dari programming, desain, komunikasi, hingga marketing dan bisnis.
“Peserta yang terpilih adalah mereka yang memiliki aspirasi untuk menjadi entrepreneur yang kolaboratif dan inovatif, yaitu mereka yang punya semangat bekerjasama dengan berbagai pihak dari latar belakang yang berbeda, agar bisa menciptakan sesuatu yang lebih besar bagi lebih banyak orang,” Yansen menandaskan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.