Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat "Meerkat" Semua Bisa Siaran

Kompas.com - 10/03/2015, 08:31 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Era "live streaming" atau siaran langsung adalah konsekuensi pengembangan teknologi internet. Semua orang bisa terhubung dalam satu waktu walau terbentang jarak yang berjauhan. Konsep inilah yang dimaksimalkan aplikasi "Meerkat".

Dilaporkan Pocket-Lint, aplikasi yang sementara hanya tersedia di Apple App Store ini sudah memiliki lebih dari 15.000 pengguna pada tiga hari pertamanya mengudara, sejak dirilis akhir Februari lalu.

Jika saat ini mencari #Meerkat di Twitter, akan ada ribuan kicauan yang membicarakan aplikasi ini, beserta tautan untuk mengakses video siaran langsung dari para pengguna.

Berdasarkan pantauan KompasTekno, Selasa (10/3/2015), Beberapa nama sohor seperti pendiri Path Dave Morin dan pengusaha Mark Suster pun turut meramaikan Twitter dengan tagar #Meerkat.

Bagaimana cara kerja Meerkat?

Aplikasi Meerkat tersedia secara gratis di App Store. Pengguna tinggal mengunduh kemudian log in lewat akun Twitter. Setelahnya, pengguna bakal melihat tampilan "what's happening?" atau "apa yang sedang terjadi?", layaknya pada kolom Twitter, di dalam aplikasi Meerkat.

Pengguna dapat menulis apapun di kolom itu sekaligus memberi tautan video yang diunggah secara "real time". Maksudnya, bersamaan dengan tautan dibagi ke Twitter, pengguna sedang melakukan siaran langsung. Cukup tekan sebuah tombol, dan pengguna dapat menyiarkan langsung, layaknya para presenter berita di program berita televisi.

Teman-teman pengguna di Twitter yang juga memiliki akun Meerkat, akan diberi notifikasi oleh Meerkat untuk menyaksikan siaran langsung yang sedang diunggah pengguna. Siaran langsung juga dapat dijadwalkan.

Twitter
Tautan yang dibagikan pengusaha Mark Suster untuk menyaksikan siaran langsungnya di Meerkat pada Twitter
Misalnya seperti yang dilakukan pengusaha Mark Suster (lihat gambar), yang memberi tahu lebih awal kepada para pengikutnya bahwa dia akan melakukan siaran langsung di Meerkat. Saat pengguna membuka tautan tersebut, bakal muncul penghitung mundur hingga waktu yang dijadwalkan.

Twitter
Tampilan saat membuka tautan yang dibagi Mark Suster, pengguna harus menunggu hingga 23 jam setelah tautan dibagi untuk menyaksikan siaran langsung
Ketika hitung mundur sudah selesai, pengguna dapat menyaksikan siaran langsung dari Suster. Pada kesempatan itu, pengguna diperbolehkan menanyakan apapun terkait perusahaan yang ia kembangkan.

Sebaliknya, jika siaran langsung telah lewat jam tayang, pengguna tak bisa lagi menyaksikan video yang diunggah secara real time oleh seseorang di Meerkat.

Misalnya ketika Dave Morin mengunggah siaran langsungnya pada 27 Februari lalu. Tautannya masih terpatri di Twitter, namun saat dibuka, tautan itu akan menampilkan tulisan "stream over" atau siaran berakhir.

Twitter
Tampilan tautan Dave Morin di Twitter untuk mengakses siaran langsungnya di Meerkat
Twitter
Siaran langsung Dave Morin telah berakhir, maka pengguna tak dapat lagi mengakses siaran tersebut
Yang menarik, selama siaran langsung ditayangkan, pemberi siaran dapat mengkicaukan hal-hal yang ingin dia kicaukan. Selain itu, pengguna yang sedang menyaksikan siaran juga dapat memberi komentar. Semua komentar akan muncul sebagai reply ke akun penyiar di Twitter.

Jadi, aplikasi ini memungkinkan penggunanya melakukan dua kegiatan sekaligus. Bagi penyiar, dapat menyiarkan sambil berkicau. Bagi penonton, dapat menonton sambil mengomentari dan akan dibalas langsung pula kicauannya di Twitter.

Semua orang dapat menyaksikan video yang diunggah pengguna Meerkat, baik dari aplikasi langsungnya atau melalui tautan di Twitter yang akan terhubung ke situs Meerkat.

Apa hubungan Meerkat dan Twitter?

Jika dilihat dari mekanisme kerjanya, jelas bahwa Meerkat sangat bergantung pada Twitter dalam publikasi siaran langsung penggunanya. Namun, hingga saat ini Twitter belum berkomentar apapun terkait hal ini.

Semua kemungkinan bisa terjadi, termasuk opsi Twitter untuk mengakuisisi startup ini. Beberapa waktu lalu, Twitter sempat menghentikan kemampuan auto-tweet atau berkicau otomatis bagi pengguna Meerkat yang sedang siaran.

Tak selang berapa lama, pihak Meerkat mengkonfirmasi bahwa hal tersebut telah diselesaikan "secara kekeluargaan". Kata pihak Meerkat, penghentian dari Twitter tersebut adalah upaya untuk mencegah spam. Setelah berbincang, kesalahpahaman keduanya telah teratasi.

Pihak Meerkat bahkan menyatakan bahwa orang-orang di Twitter adalah orang-orang keren. Dengan kata lain, Twitter tampak menyambut hangat keberhasilan Meerkat sejauh ini.

Meerkat pun tak perlu lagi khawatir akan adanya masalah dengan Twitter. Hingga saat ini, belum ada yang bisa memastikan seperti apa kelanjutan hubungan kedua paltform ini ke depannya.

Meerkat datang dari mana?

Meerkat didirikan oleh Rubin yang sebelumnya merupakan CEO sekaligus pendiri aplikasi "Life On Air". Rubin pertama kali mendirikan Life On Air pada 2011 saat ia masih menimba Ilmu Arsitektur. Tahun 2013, Life On Air dirilis di toko aplikasi Apple App Store dengan nama Yevvo.

Sekarang, seluruh tim Yevvo yang beranggotakan 10 orang telah ditarik ke Meerkat. Aplikasi yang didanai sebuah firma asal Israel, Aleph, tadinya dijadikan sebagai proyek iseng sampingan. Bisnis utama tim ini sebelumnya adalah aplikasi lain bertajuk "Air".

Proyek iseng ini kemudian berubah jadi proyek utama setelah Rubin melihat antusiasme dari netizen yang begitu besar terhadap Meerkat. Pada 3 Maret lalu, Rubin menyatakan bahwa seluruh tim bakal fokus untuk mengembangkan Meerkat.

Rubin dan rekan-rekannya juga dikabarkan sedang berencana mengembangkan versi Android untuk aplikasi tersebut, sehingga bisa menjangkau pengguna yang lebih luas lagi. Saat ini, Meerkat baru ramai diperbincangkan di Amerika Serikat.

Ke depannya, aplikasi berkonsep baru ini bisa jadi bakal menggemparkan seluruh dunia, layaknya Instagram, Facebook, dan Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com