Dikutip KompasTekno dari Recode, Senin (9/3/2015), Periscope adalah sebuah perusahaan rintisan digital (startup) yang fokus dalam layanan streaming video secara live dari smartphone.
Walau menurut situs web Periscope aplikasi mereka masih Beta, namun ternyata hal itu tidak menghentikan niat Twitter untuk mengakuisisinya.
Berbeda dengan layanan video yang telah diluncurkan Twitter, dimana pengguna hanya bisa berbagi video yang tersimpan di smartphone atau PC, layanan Periscope ini bisa digunakan untuk berbagi video secara langsung.
Layanan tersebut, menurut Recode, cocok digunakan untuk berbagi video penting yang sifatnya Breaking News. Selain berbagi teks, pengguna diharapkan bakal bisa berbagi video secara langsung juga.
Rumor akuisisi Twitter terhadap Periscope itu dikabarkan salah seorang sumber yang dekat dengan permasalahan tersebut mencapai nilai 100 juta dollar AS, atau sekitar Rp 1,3 triliun.
Layanan live video streaming serupa saat ini juga telah ada, yaitu Meerkat. Aplikasi tersebut telah digunakan oleh lebih dari 20.000 pengguna. Beberapa jurnalis juga telah menggunakannya dalam acara peluncuran Apple Watch dini hari tadi.
Namun, bedanya, jika Meerkat seolah menjadi aplikasi pihak ketiga, maka jika Periscope jadi diintegrasikan ke dalam Twitter, maka pengguna tidak perlu lagi memasang aplikasi lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.