Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2015, 17:55 WIB
|
EditorLatief
KOMPAS.com - Berbicara soal ruang server hingga pusat data atau data center mungkin sudah bukan hal tabu. Jika dulu hanya jadi "makanan" bagi perusahaan telekomunikasi atau perbankan, kini kedua hal itu sudah menjadi komponen penting di era teknologi canggih.

Tetapi, sayangnya, pengetahuan akan pentingnya ruang server atau data center tak diikuti dengan standar penyediaannya. Masih sering ditemukan ruang server dengan infrastruktur sekadarnya. Artinya, asalkan ada ruang server saja, itu sudah cukup. Orang sama sekali tak memperhatikan aspek-aspek yang sebetulnya diperlukan dalam membangun, pengadaan, serta keamanan data center.

Masalah pengadaan yang sekadarnya pada data center bisa berakibat fatal. Bayangkan saja, di dalam rak-raknya terdapat server berisi aplikasi dan database, perangkat jaringan dan perangkat lainnya yang terkait dengan sistem operasional perusahaan sehari-hari. Untuk itu, keamanan dinilai sangat penting, karena keberadaan data center merupakan denyut nadi perusahaan.

Penyebab terhentinya operasional

Di dunia teknologi informasi, disaster tidak diartikan secara harfiah. Kasus terhentinya operasional pada data center, misalnya. Apapun penyebabnya sudah dikategorikan sebagai data center disaster.

Untuk itulah, perlakuan pada data center harus khusus, mulai dari struktur bangunan, sumber daya, fasilitas, infrastruktur dan segala hal yang berkaitan dengannya harus sudah memenuhi kaidah dan standar keilmuan yang ada. Salah perlakuan, operasional data center dapat terganggu dan menimbulkan bencana.

Bencana alam tentu bisa jadi salah satu penyebab terhentinya operasional. Untuk itulah, lokasi data center begitu diperhitungkan, jangan sampai berada di kawasan yang berpotensi terkena bencana alam.

Selain bencana alam, terhentinya operasional juga bisa disebabkan oleh gangguan teknis maupun ulah manusia. Untuk gangguan teknis, penyebabnya kerap tidak terduga.

www.shutterstock.com Beberapa kelalaian yang mengakibatkan terganggunya data center diantaranya, kesalahan proses dan input data, pengubahan data, penyebaran virus komputer, perusakan hingga pencurian.
Beberapa contoh diantaranya adalah kegagalan arus listrik dan pendingin yang tidak berfungsi, padahal keduanya dibutuhkan agar panas yang ditimbulkan oleh server bisa distabilisasi. Bila hal itu terjadi, akibatnya bisa jadi fatal, mulai gangguan pada software, hardware, hingga jaringan komunikasi.

Suhu terlalu lembab juga dapat menyebabkan korsleting pada perangkat di dalamnya. Sementara itu, hal lain harus diperhatikan lainnya adalah kebersihan. Rak-rak server yang berdebu juga dapat mengakibatkan gangguan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke