KOMPAS.com - HTC mengambil langkah-langkah strategis untuk keberlangsungan bisnisnya. Tak hanya memberhentikan sejumlah pekerja, HTC juga akan memangkas produksi beberapa model ponsel.
Belum jelas berapa karyawan yang akan dirumahkan atau produk mana saja yang akan disetop. Yang jelas, "jumlahnya akan signifikan," kata Chief Financial Officer HTC Chialin Chang, sebagaimana dilaporkan Recode dan dihimpun KompasTekno, Jumat (7/8/2015).
Keputusan besar ini diambil karena HTC ingin mengurangi ongkos operasional dan fokus menggarap produk-produk high-end. Pabrikan Taiwan tersebut, kata Chang, ingin meningkatkan daya saing dengan Apple dan Samsung.
Negara-negara berkembang seperti India adalah target pemasaran ponsel kelas atas HTC. Menurut Chang, HTC masih memiliki market share 20 persen untuk ponsel dengan kisaran harga 250 dollar AS (Rp 3 juta) hingga 400 dollar AS (Rp 5,4 juta), di negara kain sari tersebut.
Sebelumnya, laporan keuangan kuartal kedua HTC yang dirilis pertengahan Juli 2015, menunjukkan isyarat tak baik untuk produsen M9 ini. HTC dinyatakan rugi 259 juta dollar AS atau setara Rp 3,5 triliun.
Market share global HTC tahun ini tengah merosot hingga 51 persen dibandingkan tahun lalu. Nilai sahamnya juga terus menurun. Selama 10 tahun terakhir, nilai saham HTC saat ini adalah yang terendah.
Pengamat industri teknologi pun pesimis akan nasib HTC. Menurut beberapa orang, HTC tak ubahnya perusahaan yang masih mencari jati diri, tak orisinil dan tak kompetitif.
Beberapa analis bahkan memprediksi HTC hanya akan mampu bertahan sebagai vendor smartphone hingga empat kuartal ke depan. "Kami percaya HTC akan terus merugi untuk pasar smartphone," kata analis Taiwan Calvin Huang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.